Page 29 - zein otw ebook
P. 29

3.  Adanya politik dagang sapi
                           4.  Partai-partai mementingkan dirinya sendiri
                           5.  Kondisi perekonomian nasional semakin buruk

                   AKIBAT BIDANG EKONOMI
                   Hal-hal yang membuat pembangunan ekonomi tersendat-sendat saat itu :
                           1.   Situasi keamanan dalam negeri yang tidak menguntungkan akibat
                               terjadinya berbagai pemberontakan
                           2.   Adanya instabilitas politik karena sering bergantinya kabinet
                           3.   Hanya mengandalkan satu jenis ekspor terutama hasil bumi (pertanian
                               dan perkebunan)
                      Belum memiliki pengalaman untuk menata ekonomi ekonomi karena masih baru
                      negaranya dan tidak memiliki tenaga ahli dan dana yang besar.

                   Usaha-usaha memperbaiki perekonomian :

                   1.  Gunting Syarifuddin
                   Kebijakan gunting syarifuddin adalah pemotongan nilai uang (sanering) . tindakan
                   keuangan ini di lakukan pada tanggal 20 maret 1950 dengan cara memotong semua
                   uang yang bernilai Rp 2,50 ke atas hanga nilainya tinggal setengahnya .

                   2.  Program Benteng
                   Masa liberal adalah Dr.Sumitro Djojohadikusumo . sumitro berpendapat bahwa
                   yang perlu dilakukan dalam pembangunan ekonomi imdonesia adalah mengubah
                   struktur  ekonomi  kolonial  menjadi  struktur  ekonomi  nasional.  Pada  umumnya
                   bermodal  lemah,  maka  hendaknya  pemerintah  berperandalam  membantu
                   memberikan bantuan kredit. Kegagalan program ini disebabkan para pengusaha
                   pribumi. Akibatnya program atau gerakan benteng (benteng group) menjadi salah
                   satu sumber defisit keuangan. Walaupun dilanda krisis moneter , namun menteri
                   keuangan pada masa cabinet.

                    3.  Nasionalisasi De javache Bank
                   Dalam perjanjian tersebut ditetapkan bahwa suatu peraturan pemerintah Indonesia
                   tentang De Javasche Bank dan pemberian kredit Dari De Javasche bank kepada
                   pemerintah indonesia harus di konsultasikan kepada pemerintah Belanda. Pada
                   tanggal 19 Juni 1951kabinet sukiman membentuk panitia nasionalisme De Javasche
                   Bank.

                    4.  Sistem Ekonomi Ali-Baba
                   Diprakasai oleh Mr. Iskaq Tjokrohadisurjo mentri perekonomian Dalam kabinet
                   Ali Sastroamijoyo 1. kabinet ini memprioritaskan kebijakan Indonesia. Dalam
                   sistem ini Ali digambarkan sebagai pengusaha Pribumi, sedangkan Baba
                   digambarkan sebagai pengusaha non pribumi. Program ini tidak dapat berjalan
                   dengan baik, sebab pengusaha pribumi kurang pengalaman sehingga hanya
                   dijadikan alat untuk mendapatkan bantuan kredit dari pemerintah.

                    6.  Persetujuan Finansial Ekonomi (Finek)
                   Pada masa pemerintahan kabinet burhanudin harahap dikirimkan suatu deligasi ke




                                                           25
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34