Page 57 - NASKAH KONSUL-30-6-2020_FINAL_Pdf
P. 57
4) Obat hormonal hCG
Obat hormonal yang dipakai yaitu Obat ovidrel. Penyuntikan obat ovidrel dilakukan setelah penyuntikan
obat hormonal FSH. Penyuntikan obat ovidrel bertujuan untuk merangsang atau membesarkan sel telur
mencapai tahap akhir maturasi/pematangan sel telur.
Dosis&cara penggunaan ovidrel
Ovidrel adalah obat keras. Jadi, harus dengan resep dokter.
Untuk suntik pematangan sel telur, dosisnya: 250 mcg secara injeksi sub kutan(melalui lapisan
kulit) pada 36 jam setelah pemberian FSH (Follicle-stimulating hormone).
Efek samping yang mungkin terjadi(tetapi sangat jarang terjadi), antara lain: reaksi lokal atau sakit di area
injeksi/suntikan, sakit kepala, sindrom hiperstimulasi ovarium ringan hingga berat, muntah/mual, sakit
perut.
Kontra Indikasi hCG:
Kanker organ reproduksi
Tumor dependent estrogen
OHSS
Alergi hCG
5) Obat hormonal gonadotropin releasing hormone(GnRH) agonist
Obat hormonal agonis GnRH yang dipakai di Klinik HFC adalah leuprolide. Leuprolide termasuk golongan
GnRH agonist. Obat ini bekerja sejalan dengan reseptor GnRH.
Kegunaan leuprolide:
Leuprolide merupakan obat terapi hormonal yang kegunaan salah satunya yaitu untuk menekan
hormon(down regulation) agar sel telur tidak cepat matang sebelum waktunya. Leuprolide bekerja dengan
cara menekan kelenjar hipofisis sehingga lonjakkan hormon LH sebagai pertanda dimulainya ovulasi dapat
dicegah sebelum hari petik telur.
Leuprolide diberikan pada hari haid ke-21, diberikan 1 kali sebulan selama 3-6 siklus. Bila penyuntikan
leuprolide sudah 3 siklus tetapi belum memenuhi syarat untuk bisa dilanjutkan ke tahapan penyuntikan
FSH maka lanjutkan dengan penyuntikan leuprolide pada hari haid ke-14(2 minggu) pada siklus haid ke-4.
[52]