Page 16 - Interaksi Obat Dan Makanan_Ayyuning F. F
P. 16

Pada  gambar  terlihat  asam-asetilsalisilat  (asetosal)  dimetabolisme  fase  I
                        menjadi asam asetat dan asamsalisilat. Asam salisilat adalah metabolit yang aktif.

                        Pada fase II asam salisilat dimetabolisme menjadi salisilat glukoronat yang tidak
                        aktif dan sehingga siap diekskresi.

                           Reaksi  metabolisme  yang  terpenting  adalah  oksidasi  oleh  enzin  cytochrom

                        P450  (CYP)  dalam  retikulum  endoplasma  hati,  sedangkan  reaksi  fase  II  yang
                        terpenting  adalah  glukuronidase  oleh  enzim  UDP-glukuroniltransferase  (UGT)

                        yang terutama terjadi dalam mikrosom hati dan jaringan ekstrahepatik. Jika enzim
                        metabolisme  mengalami  kejenuhan  pada  kisaran  dosis  terapi  maka  peningkatan

                        dosis  obat  akan  terjadi  lonjakan  kadar  obat  dalam  plasma  yang  disebut
                        farmakokinetik nonlinier (aspirin).

                           Interaksi  dalam  metabolisme  obat  berupa  induksi  atau  inhibisi  enzim

                        metabolisme.  Induksi  berarti  peningkatan  sintesis  enzim  metabolisme  sehingga
                        terjadi peningkatan metabolisme obat yang menjadi substrat enzim bersangkutan,

                        akibatnya diperlukan peningkatan dosis obat tersebut (toleransi farmakokinetik).

                        Karena  melibatkan  sintesis  enzim  maka  diperlukan  pajanan  beberapa  hari  (3-7
                        hari)  sebelum  dicapai  efek  yang  maksimal,  contoh  rifampisin.  Inhibisi  enzim

                        metabolisme  adalah  terhambatnya  aktivitas  dari  enzim  metabolisme  disebabkan
                        oleh obat-obat tertentu. Persenyawaan obat-enzim tersebut mengikat enzim secara

                        kompetitif  sehingga  menghambat  substrat  atau  obat  lain  yang  berikatan  pada
                        enzim  yang  sama.  Untuk  mencegah  toksisitas  diperlukan  penurunan  dosis  obat

                        bersangkutan atau tidak boleh diberikan bersama penghambatnya.

                           Metabolisme  obat  akan  terganggu  pada  pasien  penyakit  hati,  seperti  sirosis,
                        hati berlemak dan kanker hati. Pada sirosis yang parah, metabolisme obat dapat

                        berkurang antara 30-50%. Enzim-enzim metabolisme fase I dan fase II mencapai
                        kematangan setelah tahun pertama kehidupan, kecuali enzim UGT untuk bilirubin

                        yang mencapai dewasa pada dekade kedua kehidupan.
                           Factor-faktor yang memengaruhi metabolism adalah sebagai berikut :


                        1)  Kondisi khusus

                           Beberapa  penyakit  tertentu  dapat  mengurangi  metabolisme,  antara  lain
                           :penyakit hepar seperti sirosis. Pada gangguan fungsi hati metabolisme dapat
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20