Page 14 - Interaksi Obat Dan Makanan_Ayyuning F. F
P. 14

tinggi  dengan  protein  adalah  diazepam  (Valium):  yaitu  98%  berikatan  dengan
                        protein. Aspirin 49% berikatan dengan protein clan termasuk obat yang berikatan

                        sedang dengan protein.
                               Molekul obat yang mudah melintasi membrane sel akan mencapai semua

                        cairan tubuh baik intra maupun ekstra sel, sedangkan obat yang sulit menembus

                        membrane sel maka penyebarannya umumnya terbatas pada cairan ekstra sel.
                        Berdasarkan  sifat  fisiko  kimianya,  berdasarkan  ruang  distribusi  yang  dapat

                        dicapai, dibedakan 3 jenis bahan obat yaitu :

                        1)  Obat yang hanya terdistribusi dalam plasma

                        2)  Obat yang terdistribusi dalam plasma dan ruang ektrasel sisa

                        3)  Obat yang terdistribusi dalam ruang ektrasel dan intrasel

                               Bagian  obat  yang  berikatan  bersifat  inaktif,  dan  bagian  obat  selebihnya

                        yang tidak berikatan dapat bekerja bebas. Hanya obat-obat yang bebas atau yang
                        tidak berikatan dengan protein yang bersifat aktif dan dapat menimbulkan respons

                        farmakologik. Dengan menurunnya kadar obat bebas dalam jaringan, maka lebih

                        banyak obat yang berada dalam ikatan dibebaskan dari ikatannya dengan protein
                        untuk menjaga keseimbangan dari obat  yang dalam bentuk bebas. Jika ada dua

                        obat yang berikatan tinggi dengan protein diberikan bersama-sama maka terjadi
                        persaingan untuk mendapatkan tempat pengikatan dengan protein, sehingga lebih

                        banyak  obat  bebas  yang  dilepaskan  ke  dalam  sirkulasi.  Demikian  pula,  kadar
                        protein  yang  rendah  menurunkan  jumlah  tempat  pengikatan  dengan  protein,

                        sehingga meningkatkan jumlah obat bebas dalam plasma. Dengan demikian dalam

                        hal  ini  dapat  terjadi  kelebihan  dosis,  karena  dosis  obat  yang  diresepkan  dibuat
                        berdasarkan  persentase  di  mana  obat  itu  berikatan  dengan  protein.  Dengan

                        demikian penting sekali untuk memeriksa persentase pengikatan dengan protein
                        dari  semua  obat-obat  yang  diberikan  kepada  klien  untuk  menghindari

                        kemungkinan  toksisitas  obat.  Seorang  perawat  juga  harus  memeriksa  kadar
                        protein  plasma  dan  albumin  plasma  klien  karena  penurunan  protein  (albumin)

                        plasma  akan  menurunkan  tempat  pengikatan  dengan  protein,  sehingga

                        memungkinkan lebih banyak obat bebas dalam sirkulasi. Selanjutnya tergantung
                        dari  obat  (obat-obat)  yang  diberikan,  banyaknya  obat  atau  obat-obatan  berada

                        dalam sirkulasi dapat mengancam nyawa. Abses, eksudat, kelenjar dan tumor juga
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19