Page 13 - Interaksi Obat Dan Makanan_Ayyuning F. F
P. 13
2. Distribusi
Setelah proses absorbs, obat masuk ke dalam pembuluh darah untuk
selanjutnya di trasnportasikan Bersama liran darah dalam system sirkulasi menuju
tempat kerjanya. Distribusi adalah proses di mana obat menjadi berada dalam
cairan tubuh dan jaringan tubuh.
Distribusi obat dibedakan atas 2 fase berdasrkan penyebarannya di dalam tubuh,
yaitu :
1) Distribusi fase pertama
Terjadi segera setelah peyerapan, yaitu ke organ yang perfusinya sangat baik
misalnya jantung,hati ginjal, dan otak.
2) Distribusi fase kedua
Jauh lebih luas yaitu mencakup jaringan yang perfusinya tidak sebaik organ
diatas misalnya oto, visera, kulit, dan jaringan lemak.
Distribusi bat yang telah di absorpsi tergantung beberapa faktor, yaitu
a. Aliran darah
Setelah obat sampai ke aliran darah, segera terdistribusi ke organ berdasrkan
jumlah aliran darah. Organ dengan aliran darah terbesar adalah jantung, hepar,
dan ginjal. Sedangkan distribusi ke organ lain seperti kulit, lemak dan otot
lebih lambat
b. Permeabilitas kapiler
Distribusi obat tergantung pada struktur kapiler dan struktur obat
c. Ikatan protein
Obat yang beredar di seluruh tubuh dan berkontak dengan protein dapat terikat
atau bebas. Obat yang terikat protein tidak aktif dan tidak dapat bekerja.
Hanya obat bebas yang dapat memberikan efek. Obat dikatakan berikatan
protein tinggi bila >80% obat terikat protein.
Ketika obat di distribusi di dalam plasma, kebanyakan berikatan dengan
protein (terutama albumin) dalam derajat (persentase) yang berbeda-beda. Obat-
Obat yang lebih besar dari 80% berikatan dengan protein dikenal sebagai obat-
obat yang berikatan tinggi dengan protein. Salah satu contoh obat yang berikatan