Page 15 - Interaksi Obat Dan Makanan_Ayyuning F. F
P. 15

mengganggu distribusi obat. Antibiotika tidak dapat didistribusi dengan baik pada
                        tempat  abses  dan  eksudat.  Selain  itu,  beberapa  obat  dapat  menumpuk  dalam

                        jaringan tertentu, seperti lemak, tulang, hati, mata, dan otot.



                        3.  Metabolisme


                               Metabolisme  obat  terutama  terjadi  di  hati,  yakni  di  membran  retikulum
                        endoplasma dan sitosol. Tempat metabolisme ekstrahepatik adalah dinding usus,

                        ginjal, paru, darah, otak, kulit dan lumen kolon. Tujuan metabolisme obat adalah
                        mengubah obat yang nonpolar menjadi polar agar dapat di ekskresi melalui ginjal

                        atau  empedu.  Dengan  perubahan  ini  umumnya  obat  diubah  dari  aktif  menjadi
                        inaktif, tapi sebagian berubah menjadi lebih aktif (prodrugs), kurang aktif, atau

                        menjadi toksik.

                        Reaksi metabolisme terdiri dari fase I dan reaksi fase II:

                        a.  Reaksi fase I terdiri dari oksidasi, reduksi, dan hidrolisis yang mengubah obat

                           menjadi  lebih  polar  dengan  akibat  menjadi  inaktif,  lebih  aktif,  atau  kurang
                           aktif.

                        b.  Reaksi  fase  II  merupakan  konjugasi  dengan  substrat  endogen,  yaitu  asam

                           glukoronat,  asam  sulfat,  asam  asetat,  atau  asam  amino  dengan  akibat  obat
                           menjadi sangat polar, dengan demikian hampir selalu tidak aktif.


                           Obat dapat mengalami reaksi fase I atau fase II saja, atau reaksi fase I diikuti
                        oleh reaksi fase II.
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20