Page 20 - rangkuman
P. 20

Salah satu upaya mengubah lingkungan sekolah (iklim kelas dan sekolah), adalah
               melalui praktik guru dan gaya interaksi mereka dengan murid, atau dengan mengubah

               peraturan dan harapan sekolah. Dalam modul 1.4 kita sudah membahas bagaimana

               membangun keyakinan kelas dan peraturan sekolah. Di sini kita akan membahas lebih
               lanjut bagaimana praktik mengajar guru dan gaya interaksi guru dengan murid.



                  Lingkungan yang memprioritaskan kualitas relasi antara guru dan murid adalah

               salah satu indikator utama dalam penciptaan iklim kelas dan budaya sekolah. Kualitas
               relasi guru dan murid yang tercermin dalam sikap saling percaya akan berdampak

               pada  ketertarikan dan keterlibatan murid dalam pembelajaran.   Sikap saling  percaya

               akan menumbuhkan perasaan aman dan nyaman bagi murid dalam mengekspresikan
               dirinya. murid-murid akan lebih berani bertanya, mencari tahu, berpendapat, mencoba,

               berkolaborasi sehingga mereka memiliki kesempatan untuk mengembangkan

               kompetensi dirinya secara lebih optimal. Selain kualitas relasi guru dan murid,
               lingkungan kelas yang aman dan positif juga dapat diciptakan melalui berbagai

               kegiatan pembelajaran yang dapat merangkul keberagaman dan perbedaan,

               melibatkan murid,  dan menumbuhkan  optimisme.


                  Menurut Sri Wahyaningsih, Pendiri Salam (Sanggar Anak Alam) Yogyakarta, yang

               diwawancarai September 2021,  lingkungan sekolah yang aman dan nyaman adalah

               lingkungan yang membangun  persepsi bahwa setiap orang memiliki potensi yang
               berbeda-beda dan orang lain adalah mitra, bukan saingan. Tugas pendidik adalah

               membantu anak-anak menemukan jati diri dan mengembangkan potensinya. Persepsi

               tersebut akan  mendorong kentalnya kolaborasi antar murid, guru, maupun  orang tua.

               “Orang tua akan ikut mendukung teman-teman anaknya,  karena tidak dilihat sebagai
               saingan anaknya. Guru-guru pun menjadi lebih produktif dan suportif, saling

               mendorong rekan sejawat untuk mengembangkan diri.”



                D.4. Penguatan Kompetensi Sosial dan Emosional Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) di

               Sekolah
   15   16   17   18   19   20   21   22