Page 15 - rangkuman
P. 15
mengidentifikasi cara pengelolaan yang tepat. Indikasi pencapaian kompetensi kesadaran diri dan
manajemen diri sudah terlihat.
Selanjutnya, emosi yang telah dikenali, diterima, dan dikelola akan menumbuhkan empati dan pikiran
yang terbuka untuk memahami orang lain dan situasi di luar diri Anda dengan sikap yang netral. Hal ini
membuka ruang yang luas bagi suatu relasi positif dapat terjalin. Dengan sendirinya, kompetensi
kesadaran sosial dan keterampilan berelasi semakin terasah.
C.3. Praktik Kesadaran Penuh Memperkuat 5 Kompetensi Sosial Emosional (KSE)
Tidak berhenti sampai disitu saja; saat Anda akan mengambil keputusan-keputusan - baik keputusan
hidup yang besar, memilih metode pengajaran, merancang kegiatan sekolah, memberi konsekuensi pada
murid, dan bentuk-bentuk keputusan lain - dengan kesadaran penuh menjadi dasar bagi Anda membuat
rancangan yang akan membawa kebaikan, pertimbangan-pertimbangan berdasarkan nilai moral dan
etika, memikirkan konsekuensi, yang dimana Anda akan memiliki rasa bertanggung jawab atas setiap
keputusan yang dibuat apapun hasilnya. Melatih dan menumbuhkan kesadaran penuh akan membantu
individu untuk lebih terhubung dengan diri dan orang lain. Hal ini akan menjadikannya lebih responsif
dalam hubungan interpersonal dan pengambilan keputusan.
C.3. Praktik Kesadaran Penuh Memperkuat 5 Kompetensi Sosial Emosional (KSE)
Gambar 5 memperlihatkan kerangka Pembelajaran Sosial Emosional berbasis kesadaran penuh dalam mewujudkan
kesejahteraan psikologis (well-being) yang diadaptasi dari piramida K-For-Catanese (dalam Hawkins, 2017).
Penerapan pembelajaran sosial dan emosional berbasis kesadaran penuh secara terhubung, terkoordinasi, aktif,
fokus, dan eksplisit, dapat mendukung terwujudnya well-being ekosistem sekolah.