Page 9 - Menjadi Muballigh Yang Menarik
P. 9
sakit, atau miskin. Mereka membutuhkan dakwah kita tetapi dakwah kita akan
dapat diterima jika kita juga mampu memberikan apa yang mereka butuhkan.
Orang sakit butuh obat, orang lapar butuh makan, orang susah butuh hiburan
dsb. Orang yang sekedar memberikan pengertian-pengertian agama tetapi
tidak disertai bantuan yang dibutuhkan oleh obyek dakwah biasanya hanya
sekedar didengar tetapi tidak sampai pesan agama yang disampaikan.
Betapa banyak orang yang “murtad” karena masyarakat tidak
memperhatikan kebutuhan saudaranya atau tetangganya, akhirnya diambil
atau “diopeni(bahasa Jawa)”.
Ada sebuah kasus di sebuah kampung santri yang terkenal ke-Islaman-
nya, tetapi dikejutkan dengan sebuah berita bahwa ada seorang pendeta yang
menjalankan misinya di sebuah tempat. Pendeta tersebut mengaku dari
“kampung santri” tersebut. Setelah diselidiki ternyata pendeta tersebut
dulunya seorang anak yang ditinggal mati orang tuanya dan tidak ada yang
memelihara, akhirnya dididik sebuah pendidikan yang mengajarkan agama
tertentu yang akhirnya dia mengikuti agama tersebut dan menjadi pendeta.
Mengapa hal di atas dapat terjadi? Karena masyarakat kurang peduli
terhadap sekitarnya dan akhirnya mereka kecolongan.
Bab III
Memahami Karakter Masyarakat
A. Penyandaran Keberagamaan Masyarakat
Masyarakat secara umum menurut penulis lebih banyak yang
menyandarkan kehidupan keberagamaannya kepada seorang yang
dianggap tokoh agama. Padahal secara hakiki sebenarnya agama adalah
tanggung jawab masing-masing orang kepada Tuhannya.
Oleh karena itu di satu sisi orang harus lebih banyak belajar kepada
banyak orang yang dianggap tahu banyak tentang agama. Tetapi banyak
juga orang yang hanya menyandarkan kehidupan keberagamaannya
kepada seseorang atau sering disebut “Taqlid”. Orang tersebut
Menjadi Muballigh Yang Menarik ------ 8