Page 63 - E BOOK EKONOMI ISLAM
P. 63
serta sikapnya terhadap orang lain, sumber-sumber daya dan lingkungan.
Agama atau keimanan menciptakan keseimbangan antara dorongan materiil
dan spiritual dalam diri manusia, membangun kedamaian pikiran individu,
meningkatkan solidaritas keluarga dan sosial.
Keimanan menjadi saringan moral dalam memberikan arti dan tujuan
penggunaan serta pemanfaatan uang. Melalui keimanan inilah, pemanfaatan
uang untuk kepentingan pribadi, tidak melampaui batas-batas kepentingan
umum sehingga akan terjadi keseimbangan antara kepentingan pribadi dan
sosial. Tiga tujuan yang berada ditengah (diri manusia, akal, dan keturunan)
berhubungan dengan manusia itu sendiri, di mana kebahagiaanya merupakan
tujuan utama syari‟at. Ketiga kebutuhan dasar ini meliputi kebutuhan-
kebutuhan intelektual dan psikologis, moral dan fisik generasi sekarang dan
masa yang akan datang.
Menjaga keturunan merupakan unsur pokok stelah jiwa dan akal.
Keberlangsungan hidup keturunan sebagai penerus generasi merupakan aset
SDM untuk masa yang akan datang. Pengelolaan SDM yang baik, akan
menjadikan manusia mampu menciptakan hal-hal yang inovatif dan kreatif,
sehingga mampu memberikan dampak positif yang luas di masyarakat. Namun
sebaliknya, bila SDM tidak dikelola dengan sebaik-baiknya akan memberikan
dampak yang negatif bahkan merusak kehidupan manusia bagi dirinya dan
alam secara menyeluruh. Perlindungan terhadap kekayaan pada urutan terakhir
dari tujuan syari’ah, ini lebih dikarenakan kekayaan bukan merupakan unsur
utama dalam mewujudkan kesejahteraan semua secara adil. Bahkan
sebaliknya, apabila kekayaan ditempatkan diurutan yang pertama dan menjadi
tujuan, maka akan meningkatkan ketidak-adilan, memperbesar kesenjangan,
dan pada akhirnya akan menghambat terciptanya kesejahteraan masyarakat.
Kelima kebutuhan dasar yang telah dirumuskan oleh al-Ghazali dan as-Shatibi
ini menunjukan ukuran kesejahteraan manusia yang sebenarnya. Bahkan
57