Page 66 - E BOOK EKONOMI ISLAM
P. 66

d.  Pengeluaran  harta  (uang)  untuk  Agama  dan  Sosial  (ad-diniyah  dan  al-
                      ijtimâ‟iyah)

                      Sebagaimana  telah  dipaparkan  dalam  ayat  al-Qur’an  sebelumnya,  Islam
                      menerangkan bahwa harta (uang) merupakan milik dan nikmat  Allah SWT

                      yang  diberikan  kepada  manusia.  Allah  memberikan  manusia  amanat  untuk

                      mengelola. Manusia berfungsi sebagai khalifah atas harta (uang) milik Allah
                      SWT. Atas dasar ini, manusia memiliki kewajiban untuk mengeluarkan harta

                      (uang)  untuk  kemashlahatan  agama  dan  sosial  (masyarakat).  Allah  SWT
                      berfirman:

                      Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 195


                                                                    ُ ْ
                                                ُ
                                                       َ
                                                                                            ُ

                                                          ْ
                         َ  ٰ اللّ   َّن ا  ا ْ وُن سْحَاو      ةَكلْهَّتلا ىل ا  مُكْي دْيَاب ا ْ وقلُت  َ لْو     ٰ اللّ  لْيبس  ي ف ا ْ وق فْنَاو

                                                                          َ
                                                                                    َ ْ
                                                                                                َ
                                          َ
                                                                                          ْ
                                                                        ١٩٥ -  َنْي ن سْحُملا  ُْب   حُي


                      Artinya:
                       “dan  belanjakanlah  (harta  bendamu)  di  jalan  Allah,  dan  janganlah  kamu
                      menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena

                      Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik”.


                      Ali  al-Shabuni  menafsirkan  ayat  tersebut  agar  berpartisipasi  dalam

                      menyalurkan  dana  dalam  berjihad  dan  dalam  urusan  ibadah  lainnya  untuk
                      mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan melarang pelit dalam mendermakan

                      harta.  Karena  kikir  atau  pelit  pada  hakikatnya  akan  menghancurkan  diri
                      seseorang dan menjadi penyebab musuh-musuh akan mengepung.


                      Adapun pengeluaran di Jalan Allah termasuk didalamnya adalah pengeluaran

                      harta  untuk  agama  dan  sosial.  Alokasi  pendapatan  yang  bertujuan  untuk

                      kegiatan keagamaan membantu kehidupan orang lain dapat diimplementasikan
                      dalam bentuk Zakat dan Shadaqah. Dalam hal pembelanjaan sedekah untuk







                                                         60
   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71