Page 20 - MRK MEI 2019
P. 20
da dua alasan utama di balik bermasalah atau non performing
kenaikan tersebut. Pertama, mas- loan (NPL).Statistik Perbankan
yarakat berpendapatan Rp8 juta per Indonesia yang diterbitkan Otoritas
bulan itu tidak bisa mengajukan KPR Jasa Keuangan (OJK) mencatat kredit
FLPP karena tidak memenuhi syarat. bermasalah atau NPL bank membaik
Kedua, mereka belum mampu untuk dari 2,59 persen per Desember 2017
mengajukan KPR demi mengakses menjadi 2,37 persen per Desember
rumah kelas menengah. 2018. Rasio itu masih jauh di bawah
ambang batas 5 persen. Sementara
Sementara jumlah ASN, anggota itu, NPL untuk Pemilikan Rumah
TNI dan Polri saat ini, cukup banyak. Tinggal (KPR) menipis dari 2,53 pers-
Catatan terakhir, terdapat 945.000 en menjadi 2,31 persen. Demikian
ASN, 275.000 anggota TNI dan pula NPL untuk Pemilikan Flat atau
360.000 anggota Polri. Apartemen (KPA) menipis dari 2,13
persen menjadi 1,83 persen. Ini kabar
Namun banyak yang khawatir per- yang positif.
luasan penerima KPR FLPP itu akan
membuat MBR berpendapatan Rp 4 Oleh karena itu, pemerintah dalam
juta per bulan akan dianaktirikan oleh hal ini Kementerian PUPR perlu
MBR berpendapatan Rp 8 juta per mengingatkan bank umum yang
bulan. Hal ini dimungkinkan, karena menyalurkan KPR FLPP untuk tidak
lazim bank umum akan lebih mem- menomorduakan nasabah dengan
pertimbangkan calon nasabah KPR pendapatan yang lebih rendah.
dengan pendapatan yang lebih tinggi. Semua demi target program KPR FLPP
untuk segera tercapai.
Selain itu, bank kerap akan bertindak
hati-hati (prudent banking) dalam
mengucurkan kredit. Sehingga bank
pasti akan menjaga kualitas kredit
dengan memperbaiki rasio kredit
20