Page 92 - Microsoft Word - Lestari_Modul Ajar MK_Tanpa Kunci Jawaban
P. 92
92
1848 Gubernur Jenderal diberi kuasa untuk menggunakan dana
anggaran belanja negara sebesar 25.000 tiap tahunnya untuk mendirikan
sekolah-sekolah di Pulau Jawa dengan tujuan menghasilkan tenaga kerja
murah atau pegawai rendahan. Pada tahun 1849-1852 didirikan 20
sekolah (di tiap keresidenan). Namun sekolah ini hanya diperuntukan
bagi anak-anak Pribumi golongan priyayi/bangsawan, sedangkan anak-
anak rakyat jelata tidak diperkenankan. Penyelenggaraan pendidikan bagi
kalangan bumi putera yang dicanangkan sejak 1848 mengalami
hambatan karena kekurangan guru dan mengenai bahasa pengantarnya.
Maka pada tahun 1852 didirikanlah Kweekschool (sekolah guru) pertama
di Surakarta, dan menyusul di kota-kota lainnya. Sekolah ini pun
hanyalah untuk anak-anak golongan priyayi.
5) Pada tahun 1863 dan 1864 keluar kebijakan bahwa penduduk pribumi
pun boleh diterima bekerja untuk pegawai rendahan dan pegawai
menengah di kantor- kantor dengan syarat dapat lulus ujian. Syarat-
syarat ini ditetapkan oleh putusan Raja pada tgl. 10 September 1864.
Demi kepentingan itu di Batavia didirikanlah semacam sekolah menengah
yang disempurnakan menjadi HBS (Hogere Burger School).
6) Tahun 1867 didirikan Departemen Pengajaran Ibadat dan Kerajinan.
7) Tahun 1870 UU Agraris dari De Waal yang memberikan kesempatan
kepada pihak partikelir untuk melaksanakan usaha di bidang pertanian
mengakibatkan meningkatnya kebutuhan akan pegawai. Hal ini
berimplikasi pada perluasan sekolah.
8) Tahun 1893 keluar kebijakan diferensiasi sekolah untuk Bumi Putera,
yaitu Sekolah Kelas I untuk golongan priyayi, sedangkan Sekolah Kelas II
untuk golongan rakyat jelata.
9) Setelah dilaksanakannya Politik Etis, pada tahun 1907 Gubernur
Jenderal Van Heutsz mengeluarkan kebijakan tentang pendidikan Bumi
Putera: pertama, mendirikan Sekolah Desa yang diselenggarakan oleh
Desa, bukan oleh Gubernemen. Biaya dsb. menjadi tanggung jawab
pemerintah desa; kedua, memberi corak sifat ke-Belanda-an pada Sekolah
Kelas I. Maka tahun 1914 Sekolah Kelas I diubah menjadi HIS (Holands
Inlandse School) 6 tahun dengan bahasa pengantar bahasa Belanda.