Page 30 - Legenda Rawa Pening
P. 30

keberangkatanmu ini,” kata sang ibu sembari membelai
            rambut sang putri.
                 Setelah  merasa  lebih  tenang,  Endang  Sawitri

            mulai  menceritakan  semua  peristiwa  yang  dialaminya
            termasuk mimpinya kepada sang ayah.  Kekecewan Ki
            Sela Gondhang tidak dapat disembunyikan. Akan tetapi,

            rasa  sayang  terhadap  sang  putri  mengalahkan  rasa
            kecewa yang berkecamuk itu. Dengan bijaksana Ki Sela
            Gondhang berkata untuk menenangkan sang putri.
                 “Sudahlah, anakku. Semua sudah takdir dari Sang

            Hyang Widi Wasa. Sekarang beristirahatlah, ayah akan
            menemui  Ki  Hajar  Salokantara  untuk  mencari  jalan
            keluar dari masalah ini,” kata Ki Sela Gondhang dengan

            tatapan sayang kepada sang putri.
                 “Lalu, bagaimana dengan merti desa, Ayah?” tanya
            Endang Sawitri gundah.

                 “Kau  tidak  usah  risau  memikirkan  hal  itu,  Nak.
            Biarkan  ayah  yang  menjelaskan  kepada  warga  desa
            untuk menunda pesta rakyat desa kita ini,” tukas sang

            ayah  seraya  membelai  rambut  Endang  Sawitri  yang
            masih memeluk erat sang ibu.
                 Hari itu juga Ki Sela Gondhang berangkat menuju
            padepokan  Ki  Hajar  Salokantara  untuk  mendapatkan

            jalan  keluar.  Singkat  cerita,  sang  Resi  hanya  terdiam
            sejenak mendengar penuturan ayah Endang Sawitri itu.





                                          18
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35