Page 16 - BUKU MATEMATIKA DASAR - KALKULUS DIFERENSIAL
P. 16

K = Bilangan komposisi  ;  P  = bilangan prima  ; n  = Bilangan
                                                                                            i
                                                             i
               asli


               Contoh :


                                     2
                          4  =  2                        15      =  3 . 5

                                                                       4
                          6  =  2 . 3                    16      =  2

                                     3
                                                                            2
                          8  =  2                        18      =  2 . 3
                                                                       3 .  2
                          9  =  3    2                   72  =  2 3

                                                                            3
                                                                       2
                          10  =  2 . 5                   540  =  2  .3 .
               Sifat sifat bilangan nol


               Bilangan  0 dalam bentuk pecahan muncul dalam 3 kasus :


                                  0
               Kasus (i)       :  = 0 ,    ≠ 0.   Misal    =           0  ↔   .    = 0 karena    ≠ 0,
                                                                         
                                                       0
               maka haruslah    = 0. Jadi   = 0    ∀    ∈   ,    ≠ 0
                                                         
                                                             
               Kasus(ii):   ,    ≠ 0 . Misal    =            ↔ 0.    =   ,  berarti0 =   . Hal ini
                              0                            0
               bertentangan dengan pengandaian semula     ≠ 0  Jadi   adalah
                                                                                                a
                                                                                                0

                                                   a
               “tak terdefenisi”, a           R ,  0
               Kasus(iii)  :         0 .  Misalkan  x        0    . 0 x   0,    berarti  ruas  kanan
                                     0                       0
               bernilai nol untuk     semua  x.  Jadi   adalah “tidak tentu”
                                                                     0
                                                                     0

               Catatan :


               Bilangan nol tidak termasuk bilangan positif maupun negatif..





               1.2.3.         Aksioma Urutan

                                Sampai disini kita belum dapat menyatakan apakah
                                suatu  bilangan  lebih  besar  atau  lebih  kecil  dari


                                bilangan  lainnya,  sebab  kita  belum  mendefenisikan
                                istilah  “lebih  besar”  atau  “lebih  kecil”.      Aksioma


                                lapangan  yang  sudah  dibicarakan    diatas  belum
                                dapat mengurutkan bilangan-bilangan real.


                                       Pada himpunan bilangan real  R  terdapat suatu


                                himpunan  bagian  yang  unsur-unsurnya  dinamakan
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21