Page 96 - Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi_Dr. Aninditya Sri Nugraheni, M.Pd
P. 96
3) Deskriptif : merupakan pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan
subjektif.
G. Rangkuman
Karangan adalah hasil penjabaran suatu gagasan secara resmi dan
teratur tentang suatu topik atau pokok bahasan. Setiap karangan yang ideal
pada prinsipnya merupakan uraian yang lebih tinggi atau lebih luas dari
alinea. Berdasarkan bobot isinya, karangan dapat dibagi atas tiga jenis, yaitu
(1) karangan ilmiah, (2) karangan semi ilmiah atau ilmiah populer, dan (3)
karangan nonilmiah. Sedangkan Penggolongan Karangan Menurut Cara
Penyajian dan Tujuan Penyampaiannya, karangan dapat dibedakan atas
enam jenis, yaitu: deskripsi (pelukisan), narasi (pengisahan), eksposisi
(pemaparan), argumentasi (pembahasan), persuasi (pengajakan), dan
campuran (kombinasi).
Karangan merupakan karya tulis yang disusun berdasarkan kumpulan-
kumpulan fakta ataupun tidak dan dirangkum dalam sebuah karya tulis
dengan menggunakan metode tertentu sesuai kebutuhan karangan tersebut,
apakah penulis akan membuat karangan ilmiah, semi ilmiah/populer atau
nonilmiah. Karangan ilmiah yang baik akan mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut, antara lain: sistematis, objektif, cermat, tepat, dan benar, tidak
persuasif, tidak argumentatif, tidak emotif, tidak mengejar keuntungan
sendiri, tidak melebih-lebihkan sesuatu.
Ciri-ciri karangan semi ilmiah/populer: (1) Ditulis berdasarkan
pengalaman pribadi; (2) Fakta yang disimpulkan subyektif; (3) Gaya bahasa
formal dan popular; (4) Mementingkan diri penulis; (5) Melebihkan-lebihkan
sesuatu; (6) Usulan-usulan bersifat argumentatif, dan (7) Bersifat persuasif.
Ciri-ciri karangan nonilmiah: (1) Ditulis berdasarkan fakta pribadi; (2) Fakta
yang disimpulkan subyektif; (3) Gaya bahasa konotatif dan populer; (4)
Tidak memuat hipotesis; (5) Penyajian dibarengi dengan sejarah; (6)
Bersifat imajinatif; (7) Situasi didramatisir, dan (8) Bersifat persuasif.
“Kecermatan dalam berbahasa mencerminkan ketelitian dalam
berpikir” adalah slogan yang harus dipahami dan diterapkan oleh seorang
penulis. Melalui kecermatan bahasa gagasan atau ide-ide kita akan
tersampaikan. Oleh karena itu, penguasaan bahasa amat diperlukan ketika
Anda menulis. Bahasa dalam karangan ilmiah menggunakan ragam bahasa
Indonesia resmi. Ciri-ciri ragam resmi yaitu menerapkan kesantunan ejaan
(EYD/Ejaan Yang Disempurnakan), kesantunan diksi, kesantunan kalimat,
kesantunan paragraph, menggunakan kata ganti pertama “penulis”, bukan
saya, aku, kami atau kita, memakai kata baku atau istilah ilmiah, bukan
popular, menggunakan makna denotasi, bukan konotasi, menghindarkan
pemakaian unsur bahasa kedaerahan, dan mengikuti konvensi penulisan
karangan ilmiah.
Terdapat tiga bagian dalam konvensi penulisan karangan ilmiah, yaitu
bagian awal karangan (preliminaries), bagian isi (main body), dan bagian
akhir karangan (reference matter). Berbeda dengan karangan ilmiah, bahasa
dalam karangan semi ilmiah/ilmiah popular dan nonilmiah melonggarkan
Bahasa Indonesia Berbasis Pembelajaran Aktif 95