Page 101 - Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi_Dr. Aninditya Sri Nugraheni, M.Pd
P. 101

c.  Harus dapat diidentifikasi lembaga yang menerbitkan publikasi ilmiah
                        tersebut beserta tempat domisili  dan waktu penerbitan itu dilakukan.
                      Sekiranya  publikasi  ilmiah  tersebut  tidak  diterbitkan,  maka  harus
                     disebutkan  tempat,  waktu,  dan  lembaga  yang  melakukan  kegiatan
                     tersebut.  Dalam  menulis  karya  ilmiah  isinya  harus  mengandung  kajian
                     pengetahuan ilmiah dengan menggunakan metode berpikir keilmuan dan
                     membentuk tulisan keilmuan pula seperti logis dan empiris (berdasarkan
                     fakta), sistematis, lugas jelas, dan objektif.
                        Berdasarkan  uraian  di  atas  dapat  ditarik  kesimpulan  bahwa  karya
                     ilmiah  adalah  laporan  tertulis  dan  dipublikasi  yang  memaparkan  hasil
                     penelitian  atau  pengkajian  yang  telah  dilakukan  oleh  seorang  atau
                     sebuah  tim  dengan  memenuhi  kaidah  dan  etika  keilmuan  yang
                     dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
                        Pada dasarnya, tulisan ilmiah dapat berwujud artikel, makalah, naskah
                     siaran  radio,  dan  berbagai  wujud  yang  lain.  Karya  ilmiah  dapat  dibagi
                     menjadi karya ilmiah murni dan karya ilmiah populer. Karya ilmiah murni
                     disebut  juga  dengan  karya  ilmiah  akademik,  yaitu  karya  ilmiah  yang
                     ditulis oleh para ilmuwan dan akademisi, berdasarkan hasil penelitian dan
                     hasil  pemikiran  atau  kajian  pustaka  untuk  tujuan  tertentu  dengan
                     menaati  aturan  keilmiahan  dan  disajikan  dengan  gaya  bahasa  yang
                     populer  atau  santai  sehingga  mudah  dipahami  oleh  masyarakat  dan
                     menarik untuk dibaca.
                        Dalam  karya  ilmiah  murni,  penulis  harus  memerhatikan  metode
                     penulisan karya ilmiah. Misalnya, untuk menulis karya ilmiah berdasarkan
                     hasil  penelitian,  kita  harus  menggunakan  metode  ilmiah  penelitian  dan
                     pengembangan  adalah  suatu  cara  perencanaan  yang  sistematik  dan
                     objektif yang mengikuti tahap-tahap sebagai berikut:
                     a.  Melakukan observasi dan menetapkan masalah dan tujuan
                     b.  Menyususn hipotesis
                     c.  Menyusun rencana penelitian
                     d.  Melaksanakan percobaan berdasarkan metode yang direncanakan
                     e.  Melaksanakan pengamatan dan pengumpulan data
                     f.  Menganalisis dan menginterpretasi data, dan
                     g.  Merumuskan simpulan dan/ atau teori.
                        Persyaratan bagi sebuah tulisan untuk dianggap sebagai karya ilmiah
                     adalah  menyajikan  aplikasi  hukum  alam  pada  situasi  spesifik,  cermat,
                     tepat, jujur, dan tidak bersifat terkaan, sistematis, dilengkapi dukungan
                     dan pembuktian, tulus, dan ilmiah.
                        Salah  satu  faktor  yang  memengaruhi  kualitas  tulisan  ilmiah  adalah
                     dilihat  dari  penggunaan  bahasa,  yaitu:  pemilihan  kata  yang  tepat,
                     pendefinisian yang tepat, dan penulisan yang singkat, serta taat terhadap
                     EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) yang berlaku.
                        Sebagai  karya  yang  memiliki  kekhasan  sifat  ilmiah,  penulisan  karya
                     ilmiah memperhatikan beberapa komponen dalam penyajiannya. Menurut
                     Mujianto (2005: 2) komponen penulisan karya ilmiah meliputi:

               Bahasa Indonesia Berbasis Pembelajaran Aktif                        100
   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106