Page 102 - Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi_Dr. Aninditya Sri Nugraheni, M.Pd
P. 102
a. Penemuan Masalah
Penemuan masalah merupakan langkah awal merealisasikan
gagasan dalam penulisan karya ilmiah. Hal yang dilakukan adalah
dengan mengidentifikasi secara tepat dan akurat ide yang menjadi
prioritas dalam penulisan. Permasalahan yang perlu diajukan dalam
identifikasi masalah meliputi: (1) apa yang diketahui tentang sesuatu?
(what do I know about?), dan (2) keunikan apa yang menarik untuk
diteliti? (what am I interested in?) pertanyaan-pertanyaan itu
memandu pada substansi permasalahan, bukan sekadar pada
kumpulan gagasan atau ide tetapi pada konsep nyata. Perlu
diperhatikan bahwa permasalahan muncul karena terdapat
kesenjangan antara sesuatu yang seharusnya ada (idealitas) dengan
sesuatu yang terjadi dalam realitas (das sein dan das sollen).
Implementasi substansi dalam penemuan masalah terdapat pada
latar belakang, tujuan penulisan, ruang lingkup, asumsi dan hipotesis.
Dalam latar belakang dikemukakan adanya jawaban mengapa
penulisan dilakukan, bagaimana relevansi penulisan dengan subjek
permasalahan, adakah penulisan lain sebelumnya, dan adakah
informasi yang relevan dengan permasalahan yang dimunculkan.
Permasalahan yang telah tercakup dalam ruang lingkup dijawab
secara umum pada tujuan penulisan. Tujuan penulisan diperlukan
untuk menjawab permasalahan melalui hasil yang jelas. Aspek tujuan
penulisan sebagai acuan untuk menjawab ruang lingkup
permasalahan. Untuk memenuhi kriteria itu, perlu diperhatikan bahwa
tujuan yang ditulis harus realistik dan terukur.
Permasalahan yang diungkapkan akan dipaparkan berdasarkan
landasan berpikir tertentu dan jawaban sementara terhadap
permasalahan. Berdasarkan konsep dalam penulisan karya ilmiah,
asumsi merupakan landasan berpikir. Hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap permasalahan yang harus diuji secara empirik.
Berkaitan dengan ragam tulisan yang memiliki karakter berbeda, tidak
semua penulisan memerlukan asumsi dan hipotesis.
b. Studi Pustaka
Menurut Mujianto (2005: 3) studi pustaka bertumpu pada (1)
acuan paradigma, (2) acuan informasi, dan (3) acuan metodologi.
Acuan paradigma merupakan informasi yang disusun berdasarkan
berbagai proposisi teoretik, evidensi, dan uraian konseptual. Acuan
paradigma ini secara implementatif disusun menjadi acuan teori yang
memberikan dukungan terhadap topik yang diangkat dalam penulisan.
Acuan paradigma bersifat teoretis yang menjadi filosofi dalam
penulisan. Acuan informasi merupakan informasi yang diutamakan
terhadap berbagai hasil penelitian serupa yang pernah dilakukan
sebelumnya. Informasi ini diperlukan untuk menghindari duplikasi dan
replikasi penulisan sehingga penulisan memiliki nilai tambah terhadap
Bahasa Indonesia Berbasis Pembelajaran Aktif 101