Page 27 - Diktat Fisika SMA Kelas X
P. 27

Gambar 1.4 menunjukkan pengukuran dengan menggunakan jangka sorong yang
                       menghasilkan  bacaan  1,14  cm.  Cara  membaca  skala  pada  jangka  sorong  tersebut
                       adalah:
                       1.  Bacalah skala utama yang berimpit dengan skala nonius adalah: 1,1 cm dan 1,2
                           cm.
                       2.  Lihat  skala  nonius  yang  berimpit  tegak  dengan  skala  utama  adalah:  garis
                           keempat.
                       3.  Jadi, hasil pengukurannya adalah:  1,1 cm + 0,04 cm = 1,14 cm atau 11,4 mm.

                   3.  Mikrometer Sekrup










                                                              Gambar 1.5 Mikrometer Sekrup

                         Sumber: http://www.google.co.id/imglanding?q=micrometer&imgurl

                         Jika selubung luar diputar lengkap satu kali, maka rahang geser dan selubung dalam
                         akan  maju    atau  mundur  0,5  mm.  Satu  kali  putaran  lengkap  selubung  luar  sama
                         dengan jarak maju atau mundur rahang geser sejauh 0,5 mm/50 = 0,01 mm. Jadi,
                         ketelitian micrometer sekrup adalah 0,01 mm.

                   C.2 Kesalahan Pengukuran

                         Kesalahan  pengukuran  ada  dua  macam,  yaitu  kesalahan  mutlak  dan  kesalahan
                   paralaks. Kesalahan mutlak dari hasil pengukuran adalah kesalahan yang terjadi karena
                   keterbatasan dari ketelitian alat ukur yang dipergunakan. Misalnya penggaris mempunyai
                   kesalahan mutlak setengah kali skala kecil tu sebesar 0,5 mm, jangka sorong mempunyai
                   kesalahan mutlak sebesar 0,1 mm.


                            Pembacaan            Posisi      Pembacaan

                           terlalu pendek      paling tepat   terlalu panjang
                                                                      Kesalahan  paralaks  adalah  kesalahan
                                                                      yang terjadi karena pada saat membaca
                                                                      skala,  mata  tidak  tegak  lurus  terhadap
                                                                      skala pengukur yang terbaca.
                       0              1   60             61

                                                                        Gambar 1.6 Kesalahan Pengukuran





                      B u k u   F i s i k a   S M A   K e l a s   X                                    Hal.  16
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32