Page 165 - novelku part 2 1
P. 165
“Woy kak, gue udah lumutan nungguin nih” pada akhirnya Lia
menumpahkan ke kesalannya
“Sabar Li, gue belum nemu sepatu”
“Bukan belum nemu sepatu, semua toko sepatu udah lo datangi
dan juju raja lo pengen semua sepatu itu kan?” Daniel hanya bisa
tersenyum kecil melihat adik satu-satunya ini marah-marah nggak jelas
“Tuh kak, tuh sepatu yang biru itu bagus. Cepet beli yang itu” Lia
menunjuk sepatu biru langit yang terletak di depan toko sepatu
“Gak. Gue suka yang warna putih di toko pertama yang kita
datangi tadi” Lia hanya pasrah mengikuti kakaknya satu ini. Jika bukan
kakaknya, mungkin dia sudah meninggalkannya sendiri. Berhubung ini
kakaknya, mau nggak mau dia harus ikut.
“Makasih kak” Daniel segera mengambil sepatu yang baru
dibelinya. Lia yang melihat hanya bisa menghela nafas lega. Akhirnya
setelah memutari satu mall itu, Daniel bisa membeli sepatu.
“Jangan lupa janji lo” Lia menagih janji kakaknya
“Janji apa ya? Kok gue nggak inget punya janji sama lo” ini
kebiasaan Daniel yang paling tidak disukai Lia. Ketika dia membuat
janji pasti dia akan lupa. Lupa atau sengaja.
“Lo janjiin gue beli buku merkurius kak Daniel” Lia sudah hampir
marah dan ingin menjitak kakaknya ini
“Eh nama gue bagus kan? Daniel. Kayak nama artis Korea itu”
“Woy, lo jangan ngalihin pembicaraan ya? Gue bakar sepatu
baru lo” Lia segera merebut sepatu yang dipegang kakaknya.
Berhubung Daniel lebih cepat dari Lia, sepatu itu selamat dari tangan
Lia.
“Ya ampun, gue bercanda kali Li. Iya iya, gue beliin buku lo itu”
Daniel pun berjalan mendahului Lia. Takut terkena serangan maut lagi.
165