Page 198 - novelku part 2 1
P. 198
Lucas masih terdiam ditempat. Kakinya terlalu lemas untuk
berdiri. Sekarang dirinya seakan-akan ditampar keras oleh seseorang.
Apa yang dia lakukan? Membiarkan Lia sendirian malah mendekatkan
Lia pada bahaya. Tolong katakana pada Lucas jika ini hanya halusinasi
nya saja. Tapi kakinya melesat keluar kamar dan segera menuju
garasi. Dia menyalakan motor dan segera pergi ke rumah sakit.
Kini perasaan Lucas bercampur aduk. Hatinya tidak bisa tenang.
Dia mengendarai motor dengan kecepatan tinggi. Lucas pun tak tahu
dimana Lia sekarang. Dia hanya tahu jika sekarang Lia berada di
rumah sakit. Setahu Lucas ada satu rumah sakit di dekat café tadi.
Dengan segera Lucas menuju rumah sakit itu.
“Permisi, disini apa ada pasien yang bernama Lia? Dia
mengalami kecelakaan”
“Dia berada di lantai empat kak”
“Terimakasih” tanpa disuruh pun Lucas segera menuju lantai
empat. Jika ditanya bagaimana perasaan Lucas sekarang, Lucas akan
menjawab jika dia tidak bisa apa-apa lagi. Lucas merasa jika ia
dilahirkan bukan untuk melindungi siapa pun.
Kak, lo salah kalo waktu itu lo bilang laki-laki harus menjaga
perempuan. Buktinya gue selalu melukai perempuan. Rasanya gue
nggak pantas menjaga peremepuan lagi.
Bruk. Lucas bertabrakan dengan seseorang. Kelihatannya orang
itu terlihat cemas dan terburu-buru.
“Maaf” Lucas terkejut melihat siapa yang di tabraknya. Begitu
juga dengan orang yang di tabrak terkejut melihat Lucas. Orang itu
langsung mencengkram kerah baju Lucas. Lucas berusaha untuk tidak
melawan. Ia sadar mungkin kelakuannya patut disalahkan.
“Lo? Masih berani lo ke sini? Percuma lo dateng, Lia nggak
akan kenal lo lagi dan nggak akan mau” sekektika dunia terasa runtuh.
198