Page 286 - Pengawasan-Mutu-Pangan_SC
P. 286

  Pengawasan Mutu Pangan  




                     Selanjutnya, untuk menentukan risiko atau peluang tentang terjadinya suatu bahaya,
               maka dapat dilakukan penetapan kategori risiko. Dari beberapa banyak bahaya yang dimiliki
               oleh  suatu  bahan  baku,  maka  dapat  diterapkan  kategori  risiko  I  sampai  VI,  sebagaimana
               disajikan pada Tabel 3.7. Selain itu, bahaya yang ada dapat juga dikelompokkan berdasarkan
               signifikansinya, sebagaimana disajikan pada Tabel 3.8. Signifikansi bahaya dapat diputuskan
               oleh  tim  dengan  mempertimbangkan  peluang  terjadinya  (reasonably  likely  to  occur)  dan
               keparahan (severity) suatu bahaya.

                                                        Tabel 3.7.
                                                Penetapan Kategori Risiko

                                            Kategori
                   Karakteristik Bahaya                                   Jenis Bahaya
                                              Risiko
                0                           0          Tidak mengandung bahaya A sampai F
                (+)                         I          Mengandung satu bahaya B samapi F
                (++)                        II         Mengandung dua bahaya B samapi F
                (+++)                       III        Mengandung tiga bahaya B samapi F

                (++++)                      IV         Mengandung empat bahaya B samapi F
                (+++++)                     V          Mengandung lima bahaya B samapi F
                A+ (Kategori Khusus)        VI         Kategori risiko paling tinggi (semua produk yang
                dengan atau tanpa                      mempunyai bahaya A)
                Bahaya B – F

                                              Tabel 3.8. Signifikansi Bahaya

                                                                   Tingkat Keparahan (Severity)
                                                                   L               M               H
                                                     l             Ll              Ml              Hl
                      Peluang         Terjadi
                                                     m             Lm              Mm              Hm*
                (Reasonably likely to occur)
                                                     h             Lh              Mh*             Hh*
               Umumnya dianggap signifikan dan akan diteruskan/dipertimbangkan dalam penetapan CCP
               Keterangan : L=l= low, M=m= medium, H=h=high

               TAHAP 7/PRINSIP 2 : CCP DAN PENGENDALIAN BAHAYANYA
                     Pada bagian kedua dari pengembangan HACCP adalah pengembangan atau penentuan
               Critical  Control  Point  (CCP).  Tahap  ini  merupakan  kunci  dalam  menurunkan  atau
               mengeliminasi bahaya-bahaya (hazards) yang sudah diidentifikasi. CCP atau titik-titik kritis
               pengawasan didefinisikan sebagai setiap tahap di dalam proses dimana apabila tidak terawasi
               dengan baik, kemungkinan dapat menimbulkan tidak amannya pangan, kerusakan dan risiko
               kerugian ekonomi. CCP ini dideterminasikan setelah tata alir proses yang sudah teridentifikasi
               potensi hazard pada setiap tahap produksi dan tindakan pencegahannya.



                                                           279
   281   282   283   284   285   286   287   288   289   290   291