Page 71 - Pengawasan-Mutu-Pangan_SC
P. 71

  Pengawasan Mutu Pangan  




               e.    Blansing, yaitu penggunaan suhu tinggi dalam waktu singkat untuk tujuan tertentu. Pada
                     produk  hewani,  blansing  dilakukan  pada  bagian  yang  dipotong  untuk  menghambat
                     aktivitas mikroba dan enzim proteolitik.  Pada produk buah-buahan, blansing dilakukan
                     untuk  menghilangkan  lapisan  seperti  lendir  penyebab  bau  busuk,  mempertahankan
                     warna  alami,  mengkerutkan  atau  melunakan tekstur  sehingga mudah dikemas,  atau
                     mengeluarkan udara yang terperangkap dalam jaringan.
               f.    Pemiletan  (Filleting)  yaitu  pemotongan  daging  sedemikian  rupa  sehingga  tidak
                     menyertakan  bagian  yang  keras,  seperti  duri,  tulang,  atau  kulit.  Pemiletan  banyak
                     dilakukan pada produk perikanan dan unggas.
               g.    Pemisahan daging dari tulang atau kulit (meat bone separation) banyak dilakukan untuk
                     mempermudah proses penanganan atau pengolahan lebih lanjut. Pemisahan ini dapat
                     dilakukan dengan menggunakan tangan (manual) atau menggunakan mesin pemisah
                     tulang (meat bone separator).  Produk yang dihasilkan adalah berupa daging cincang
                     atau surimi. Surimi adalah ikan cincang yang telah ditambah zat antidenaturasi untuk
                     mempertahankan kekenyalannya.
               h.    Sortasi, yaitu Pemisahan komoditi selama dalam aliran komoditas, misalnya sortasi di
                     lokasi pemanenan yang didasarkan pada jenis, ukuran yang diminta pasar.
               i.    Grading, yaitu proses pemisahan bahan pangan berdasarkan mutu, misalnya ukuran,
                     bobot, kualitas

               2.    Selama Pengawetan
                     Upaya yang dapat dilakukan untuk menghambat penurunan mutu selama penanganan
               bahan pangan adalah:
               a.    Penggunaan  suhu  rendah  dalam  bentuk  pendinginan  dan  pembekuan.  Pendinginan
                     adalah penggunaan temperatur di bawah temperatur kamar tetapi belum mencapai
                                                                      o
                     temperatur  beku,  biasanya  berkisar  pada  0  –  15 C.  Pembekuan  adalah  penggunaan
                                                                                    o
                                                                                                 o
                     temperatur di bawah temperatur beku, biasanya berkisar pada 0 C hingga -60 C.
               b.    Iradiasi misalnya sinar gamma, untuk menghambat atau membunuh mikroba sehingga
                     dapat memperpanjang masa simpan produk pangan.
               c.    Penggunaan  bakteri  antagonis  yang  ditujukan  untuk  menghambat  atau  membunuh
                     bakteri  pembusuk,  sehingga  masa  simpan  bahan  pangan  dapat  diperpanjang.
                     Penggunaan Lactobacillus plantarum dan bakteri lainnya sebagai bakteri antagonis telah
                     terbukti  dapat  menghambat  pertumbuhan  bakteri  pembusuk  sehingga  dapat
                     memperpanjang masa simpan bahan pangan.

               3.    Selama Pengolahan
                     Upaya  yang  dapat  dilakukan  untuk  menghambat  proses  penurunan  mutu  selama
               pengolahan antara lain:
               a.    Suhu tinggi, yaitu penggunaan suhu tinggi untuk menghambat mikroba pembusuk atau
                     mendenaturasi enzim Penggunaan suhu tinggi dalam pengolahan bahan pangan antara
                     lain :1) High Temperature Short Time (THTS) telah digunakan untuk proses sterilisasi




                                                           64
   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76