Page 72 - Pengawasan-Mutu-Pangan_SC
P. 72

  Pengawasan Mutu Pangan  




                     pada  produk  yang  tidak  tahan  panas  (susu  misalnya)  untuk  membunuh  mikroba
                     pembusuk sehingga dapat memperpanjang masa simpan; b) Perebusan adalah proses
                                                    o
                     pemanasan hingga suhu ± 100 C pada tekanan 1 atmosfir. Tujuan utama perebusan
                     adalah untuk menurunkan populasi mikroba, mendenaturasi protein, dan menurunkan
                     kadar air bahan pangan; c) Penguapan adalah penurunan kadar air dalam bahan pangan
                     dengan  tujuan  untuk  mengurangi  ketersediaan  air  di  dalam  bahan  pangan  sehingga
                     tidak  dapat  dimanfaatkan  oleh  mikroba  pembusuk  untuk  tumbuh  dan  beraktivitas.
                     Prinsip  dasar  dari  penguapan  adalah  penurunan  kelembaban  udara  lingkungan
                     sedemikian rupa sehingga akan menyebabkan cairan di dalam bahan pangan akan keluar
                     dalam bentuk uap air. Selain dengan peningkatan suhu lingkungan, proses penguapan
                     juga  dapat  dilakukan  dengan  menggerakkan  udara  (angin)  atau  mengalirkan  udara
                     panas  ke  permukaan  bahan  pangan;  dan  d)  Penggorengan  adalah  bentuk  lain  dari
                     penggunaan  suhu  tinggi  untuk  mengolah  bahan  pangan.  Tujuan  penggorengan
                     tergantung dari bahan pangan, misalnya untuk kemekaran (kerupuk), mengurangi kadar
                     air (bawang).
               b.    Penurunan  kadar  air  sehingga  mikroba  pembusuk  akan  mengalami  kesulitan  untuk
                     tumbuh  dan  berkembang.  Penurunan  kadar  air  dapat  dilakukan  dengan  cara  :  a)
                     Pengeringan : pengeringan adalah proses menurunkan kadar air dalam bahan pangan
                     berdasarkan  perbedaan  kelembaban,  sehingga  air  yang  tersedia  tidak  dapat
                     dimanfaatkan  oleh  mikroba  merugikan  untuk  tumbuh  dan  berkembang.  Proses
                     pengeringan  dapat  dilakukan  dengan  cara  penguapan,  pemanasan,  penganginan
                     pengeringan beku dan b) Tekanan : pengaturan tekanan dapat menurunkan kandungan
                     air dalam bahan pangan. Bila tekanan lingkungan diturunkan (hipobarik), maka cairan
                     yang ada di dalam bahan pangan akan tertarik ke lingkungan. Bila tekanan lingkungan
                     ditingkatkan hingga 2 atmosfir atau lebih (hiperbarik) maka bahan pangan akan tertekan
                     sehingga cairannya akan keluar.
               c.    Penambahan  senyawa  kimia  yang  ditujukan  untuk  menghambat  aktivitas  mikroba
                     pembusuk  atau  mendenaturasi  enzim.  Penambahan  senyawa  kimia  dapat  dilakukan
                     dengan cara penambahan a) Asam: Penambahan asam dimaksudkan untuk menurunkan
                     pH sehingga aktivitas mikroba pembusuk menurun. Asam yang digunakan dapat berupa
                     asam benzoat, sorbat, propionat, sulfite, asetat, laktat, nitrat; b) Garam : Penambahan
                     garam dimaksudkan untuk menciptakan perbedaan tekanan osmotis antara di dalam
                     bahan  pangan  dengan  lingkungannya.  Peningkatan  tekanan  osmotis  di  luar  bahan
                     pangan  akan  menyebabkan  keluarnya  cairan  dari  bahan  pangan  sehingga  cairan  di
                     dalam  bahan  pangan  yang  dapat  dimanfaatkan  oleh  mikroba  pembusuk  menurun.
                     Selain itu, terjadi proses masuknya komponen garam ke dalam bahan pangan.  Ion Na+
                     dan Cl-  yang bersifat racun akan membunuh mikroba pembusuk dan menyebabkan
                     proses denaturasi protein, termasuk enzim; c) Gula : Penambahan gula dimaksudkan
                     untuk  menciptakan  perbedaan  tekanan  osmotis  antara  bahan  pangan  dan
                     lingkungannya. Perbedaan tekanan osmotis akan menyebabkan pergerakan cairan di
                     dalam bahan pangan. Bila tekanan osmotis di luar lebih tinggi (hipertonis) maka cairan




                                                           65
   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77