Page 41 - MATERI WEDA
P. 41

D. Hubungan Hukum Hindu dengan Budaya, Adat-
                   Istiadat, dan Kearifan Daerah Setempat.

               Perenungan.

               ”Ye tu dharmasùyante

               bhuddhimohànwita janàh,
               apathà gacchatàm tesàm-
               anuyàtàpi pidyate”.

               Mwang ikang wwang nindà ring dharmaprawrtti, dening punggungya, jenek ta
               ya ring adharmaprawrtti, ikang manùtnùt iriya tuwi, niyata pamangguhanya
               lara.
               Terjemahan:

               Lagi  pula  orang  yang  merendahkan  perbuatan  dharma,  karena  angkuhnya,
               serta tetap melakukan perbuatan yang bertentangan dengan dharma dan juga
               yang mengikutinya, niscaya akan mendapatkan penderitaan, (Sarasamuçcaya,
               47).


                 Agama  Hindu  disebut-sebut  sebagai  agama  yang  tertua  di  dunia,
                 bagaimana  hubungan  hukum  Hindu  dengan  budaya,  adat-istiadat,  dan
                 kearifan daerah setempat di Indonesia? Diskusikanlah!


               Hukum  Hindu  adalah  hukum  agama  dalam  arti  yang  sebenar-benarnya.
               Sebagai  hukum  agama,  hukum  Hindu  dapat  disejajarkan  atau  disamakan
               dengan hukum yang lainnya yang berlaku di wilayah tertentu dimana umat
               sedharma berada, dalam arti yang sebenar-benarnya. Sebagai hukum agama,
               hukum Hindu disamakan pengertiannya dengan dharma yang bersumber pada
               Rta.  Agama  merupakan  norma  atau  kaidah-kaidah  moral  yang  bersumber
               langsung dari wahyu Tuhan Yang Maha Esa. Dari sini tampak ada usaha untuk
               mengkaitkan  nilai-nilai  agama  dengan  praktek  kehidupan,  misalnya  nilai
               agama itu telah ditranformasikan kedalan norma-norma sosial yang mengatur
               kehidupan manusia di dalam masyarakat.

               Hubungan yang demikian tidak terlalu sulit  mencari, karena agama Hindu
               memperlihatkan gejala yang multi-komplek sebagai pandangan hidup yang
               menyeluruh dan terpadu. John L. Esposito ketika memberi kata pendahuluan






                                 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti              41
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46