Page 38 - MATERI WEDA
P. 38

Kunang kengetakena, sasing kajar de sang hyang çruti dharma ngaranika,
            sakajar de sang hyang smrti kuneng dharma ta ngaranika, çistacara kunang,
            acaranika sang çista, dharma ngaranika, sista ngaran sang hyang satyawadi,
            sang apta, sang patisthan, sang panadahan upa deça sangksepa ika katiga,
            dharma ngaranira.
            Terjemahan:

            Adapun yang patut untuk diingat-ingat, semua apa yang diajarkan oleh Çruti
            disebut  dharma,  semua  yang  diajarkan  oleh  Smrti  pun  dharma  namanya,
            demikian pula tingkah laku orang çista disebut  dharma, yang disebut çista
            adalah  yang  berkata-kata  benar,  orang  yang  dapat  dipercaya,  orang  yang
            menjadi  tempat  pensucian,  orang  yang  menjadi  tempat  menerima  ajaran
            kerohanian, singkatnya ketiganya itu, dharma namanya, (Sarasamuçcaya, 40).


            ”Çruyatàm dharmasàswam
            çrutwà çaiwopadhàryatàm,

            atmanah pratikùlani na
            paresàm samàcara.

            Matangnyan  rengo  sarwadàya,  paramàrtha  ning  sinangguh  dharma  telas
            rinengonta çupwanantà ta ri hati, ikang kadi ling mami ngùni wih, sasing tak
            kahyun yàwakta, yatika tanulahakenanta ring len.

            Terjemahan:
            Karena itu dengarkanlah segala upaya, makna yang dianggap dharma, setelah
            engkau mendengarnya, camkan itu baik-baik di hati, sebagai mana yang telah
            saya katakan sebelumnya, segala sesuatu yang tidak berkenan di hatimu, yang
            itu janganlah hendaknya engkau lakukan kepada orang lain, (Sarasamuçcaya,
            44).


            ”Dharmaçcennàwasideta

            kapàlenàpi jiwataá,
            àdhyo smityawagantawyam

            dharma wittà hi sadhawaá”.








                                 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti              38
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43