Page 105 - BUKU PINTAR TEKNIK BUDIDAYA IKAN DAN UDANG_Press
P. 105
3 FAKTOR KUNCI MANAjEMEN KESEHATAN UDANG
Berbicara soal keberhasilan budidaya memang tak ada habisnya.
Pasalnya, keberhasilan budidaya udang dipengaruhi banyak faktor.
Selain kualitas benih dan manajemen pakan yang baik, manajemen
kesehatan udang memegang peran penting dalam menyukseskan
budidaya.
Penyakit utama yang menyerang udang di daerah Takalar, sulawesi
selatan, sampai saat ini yaitu vibriosis, ehP, dan WssV. Peningkatan
penyakit terlihat lebih tinggi terjadi pada musim peralihan dibandingkan
waktu lainnya. Pengetahuan tentang penyakit menjadi sangat penting
untuk diketahui oleh pembudidaya. Jika cepat mengetahui, minimal
gejala klinis dari penyakit yang menyerang, perlakuan yang tepat untuk
mengatasi serangan tersebut pun bisa diambil.
sebagai contoh, pada vibriosis, terdiri 3 fase perkembangan tingkat
serangan penyakit, yaitu inisial, akut, dan terminal. Jika tingkat serangan
masih berada pada fase inisial, udang masih bisa diselamatkan dengan
perlakuan yang tepat. Namun, jika sudah masuk fase akut, udang sulit
diselamatkan.
Demikian juga dengan ehP dengan tingkat reproduksi dan penyebaran
yang cepat. gejala serangan awal sulit terdeteksi sehingga terjadi
pertumbuhan yang lambat (slow growth) dan berlanjut pada kematian.
Prinsip utama dari penanganan ehP adalah meminimalisasi spora dengan
cara sterilisasi menggunakan oksidator kuat, menghilangkan filter feeder,
serta membatasi mekanisme adesif antara ehP dan hepatopankreas.
“manajemen kesehatan udang yang baik harus memperhatikan 3 faktor,
yaitu penanganan udang, lingkungan, dan patogen. Pengelolaan ketiga
faktor ini menjadi dasar keberhasilan budidaya,” ungkap Guno Gumelar,
Pengawas Perikanan/Budidaya Udang Intensif dari Balai Perikanan
Budidaya Air Payau Takalar.
BUKU PINTAR TEKNIK BUDIDAYA IKAN DAN UDANG 91