Page 100 - BUKU PINTAR TEKNIK BUDIDAYA IKAN DAN UDANG_Press
P. 100

Teguh Winarno,  head of  shrimp Dept. De  heus  indonesia,
         mengungkapkan  alasan  sebagian  besar petambak belum  memiliki
         iPaL.  salah  satunya karena aturan tata  kelola lingkungan tambak.
         Biaya pembuatan dan operasional juga menjadi kendala, terutama bagi
         petambak menengah ke bawah.

         Pembudidaya semi intensif sudah wajib miliki IPAL

         menurut  muharijadi,  iPaL berperan sangat penting untuk  menjaga
         kelangsungan  usaha  tambak  udang.  Oleh  karena itu,  pelaku  usaha
         tambak  udang  teknologi  semiintensif,  intensif,  apalagi super intensif
         wajib menerapkan ini. meskipun begitu, masih banyak para pelaku usaha
         budidaya tambak udang yang belum menerapkan teknologi iPaL di area
         budidaya mereka.
         hal  ini diakui  oleh Perekayasa  BBPBaP  Jepara,  Zaenal  Arifin,  yang
         menurutnya, ada beberapa kemungkinan, antara lain belum menyadari
         arti pentingnya fungsi/manfaat  iPaL. Di samping itu,  mungkin juga
         mereka  belum  menyadari betapa  pentingnya  peran  lingkungan  dalam
         menentukan keberhasilan usaha tambak dan menjaganya agar lestari.
         selain itu, sebagian besar petambak  memiliki lahan  yang terbatas,
         terutama para petambak kecil dengan modal terbatas.
         Terkait masih banyaknya petambak yang belum menerapkan teknologi
         iPaL di tambaknya, menurut Agus Saiful Huda, salah seorang petambak
         Jawa Timur, salah satunya karena kondisi lahan dan tata letak yang sudah
         ada tidak memungkinkan. Kondisi ini terutama dihadapi oleh petambak
         kecil dibawah 3 ha. “Tapi untuk petambak besar saya kira sudah punya
         iPaL,” ujarnya.

         Berikan insentif bagi petambak yang memiliki IPAL

         Penerapan  teknologi  iPaL di Kawasan tambak  erat  kaitannya dengan
         pertimbangan finansial. Ikhsan berkata, iPaL membutuhkan penambahan
         biaya investasi untuk lahan iPaL dan biaya operasional dan pemeliharaan
         iPaL.  “Bisa dikatakan iPaL membutuhkan biaya tinggi yang berdampak
         mengurangi  keuntungan,”  ungkap  ikhsan.  Namun,  jika  kita  berbicara
         jangka panjang, kualitas lingkungan sekitar dapat dipertahankan secara
         baik. hal ini, tentu saja keberlangsungan kegiatan budidaya akan dapat
         berjalan lebih lama karena didukung oleh kualitas lingkungan yang baik.



         86               BUKU PINTAR TEKNIK BUDIDAYA IKAN DAN UDANG
   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105