Page 95 - BUKU PINTAR TEKNIK BUDIDAYA IKAN DAN UDANG_Press
P. 95

Pentokolan  benur vaname  (Litopenaeus vannamei)   dengan padat
                                        3
          penebaran 6,000 ekor PL-19/m  dengan lama waktu pemeliharaan 15,
                                                                     2
          30 dan 45 hari (Tahe et al., 2009). kepadatan 1,500-6,000 PL/m  selama
          30 hari dengan sistem bioflok (Wasielesky, et al., 2013).
                                                3
          Kepadatan  1,500 sampai  9,000 PL-25/m  selama  42 hari menggunakan
          clearwater  recirculation system (esparza-Leal  et al., 2015).  Kepadatan 1,000
                                                                            2
               3
          ind/m  selama 32 hari (Khanjani et al., 2015), kepadatan 2000 ekor/m
          selama 144 hari (Foes, et al. 2016.
          Dari beberapa  studi sebelumnya  nampak  bahwa  padat  penebaran
                                                                            3
          dalam sistem pentokolan benur vaname masih dibawah 10,000 PL/m .
          Jika budidaya udang dilakukan secara intensif dan superintensif, maka
          dibutuhkan benih udang dalam jumlah yang banyak.
          saat  ini, informasi sistem pentokolan (nursery)  benih udang vaname
                                                             3
          dengan padat penebaran yang tinggi (>10,000 PL-10/m ) masih terbatas.
          sehingga diperlukan kajian tentang  pentokolan benur  vaname skala
          rumah tangga dengan kepadatan tinggi dengan menerapkan prinsip “low
          volume high density”.
          Budidaya udang vaname sistem progresif mulai banyak diaplikasikan oleh
          pembudidaya yaitu dengan menebar tokolan atau fingerling. Keuntungan
          sistem ini adalah benih memiliki vitalitas tinggi dan telah beradaptasi ke
          lingkungan tambak, dapat memanfaatkan “compensatory growth” untuk
          mengejar ketertinggalan  pertumbuhan  sehingga memperpendek  fase
          pembesaran.
          Performa penggunaan benur tokolan dalam pembesaran udang vaname
          teknologi  intensif dan  superintensif menghasilkan produksi yang
          lebih tinggi dan rasio konversi pakan yang lebih rendah dibandingkan
          penebaran  langsung  (mangampa  &  suwoyo, 2010;  almuqaramah  et
          al.,2018;  rachmansyah et  al,  2020).  Bahkan  beberapa  hasil  penelitian
          menunjukkan bahwa penebaran langsung dan penebaran tokolan dalam
          pembesaran udang tidak berpengaruh nyata terhadap produksi.

          Yang perlu diperhatikan dalam pentokolan

          Pentokolan berdekatan  dengan kolam pembesaran sehingga tokolan
          dapat dengan mudah dipindahkan ke kolam pembesaran secara grafitasi
          menggunakan  pipa  untuk  mengurangi  tingkat  stres tokolan.  rasio
          antara  kolam  tokolan  dan kolam  pembesaran  tergantung  pada  padat
          penebaran yang diaplikasikan pada kolam pembesaran dan target durasi
          pemeliharaan.
          BUKU PINTAR TEKNIK BUDIDAYA IKAN DAN UDANG                       81
   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100