Page 94 - BUKU PINTAR TEKNIK BUDIDAYA IKAN DAN UDANG_Press
P. 94
PENTOKOLAN UDANG VANAME
DENGAN KEPADATAN TINGGI
Budidaya udang dengan sistem dua phase mulai umum dilakukan oleh
pembudidaya yaitu fase petama menebar PL-10 untuk menghasilkan
tokolan udang dalam waktu kurang dari sebulan (PL-30). Kemudian
fase kedua menebar tokolan hasil fase pertama ke kolam pembesaran
(produksi) sampai panen (marketable size).
sistem pentokolan merupakan salah satu strategi manajemen budidaya
yang berdampak signifikan dalam hal pengaturan pola tanam udang
yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan budidaya dan ketersediaan
pasokan benih udang dari hatchery, serta penyiapan benih yang
berkualitas.
Penggunaan tokolan benih udang sering dianjurkan pada budidaya udang
intensif dan superintensif. Karena memiliki keuntungan di antaranya
adalah benih yang ditebar di kolam produksi/pembesaran memiliki
vitalitas yang baik, telah beradaptasi pada lingkungan perairan tambak
sehingga mampu menekan mortalitas selama pembesaran.
estimasi benih yang ditebar lebih akurat, manajemen input pakan yang
lebih baik, mengurangi predasi karena ukuran benih lebih seragam.
Tokolan udang dapat memanfaatkan sifat “compensatory growth”
yang dimilikinya setelah ditebar di kolam pembesaran sehingga
memperpendek siklus budidaya, akibatnya pemanfaatan kolam
pembesaran lebih maksimal.
sistem pentokolan benih udang sudah banyak diaplikasikan oleh
pembudidaya, namun terbatas pada kepadatan rendah. Berbagai padat
penebaran dalam sistem pentokolan telah diaplikasikan, diantaranya
dilaporkan oleh mangampa et al., (2008) dengan udang pama (Penaeus
semisulcatus) hasil pembenihan dengan padat penebaran 1,000-2,000
2
PL-12/m , selama 35 hari pemeliharaan.
80 BUKU PINTAR TEKNIK BUDIDAYA IKAN DAN UDANG