Page 96 - BUKU PINTAR TEKNIK BUDIDAYA IKAN DAN UDANG_Press
P. 96

3
         sebagai contoh, kolam tokolan 100 m  dengan padat penebaran 5500
                3
         ekor/m  dapat memasok kebutuhan  tokolan di  kolam pembesaran
         sebanyak  500.000  ekor dengan  asumsi mortalitas  <10%  selama
         pentokolan.
         Kolam tokolan dapat ditempatkan dengan sistem indoor atau outdoor.
         Kelebihan  sistem indoor  dapat  sekaligus  berfungsi sebagai sistem
         biosekuriti, hanya saja perlu pencahayaan yang cukup.

         Penanganan air selama pentokolan dapat dilakukan dengan membuang
         air  sebanyak 5% dari total volume setelah DOC-7. Pembuangan dilakukan
         secara periodik minimal sekali per dua hari pada mingu kedua dan 2
         kali sehari pada mingu ketiga, kemudian mengganti air baru sejumlah
         air yang terbuang.  aplikasi molase 3-5%  dari  total  pakan  harian dan
         probiotik tetap dilakukan dan dapat menerapkan sistem semibioflok.
         Pemberian pakan minimal 6 kali sehari dengan interval 3-4 jam dengan
         dosis pakan sesuai program blind feeding.
         Keberhasilan sistem pentokolan/nursery sangat ditentukan oleh kualitas
         benur, sehingga peran pihak hatchery sangat penting dalam menyediakan
         benur berkualitas.


         Pentokolan udang dengan kepadatan tinggi

         Pada penebaran langsung benur ke kolam pembesaran tanpa pentokolan,
         biasanya menggunakan pakan dengan standar 63  kg pakan/100.000
         ekor benur selama pemeliharaan 21 hari pertama (blind feeding) dengan
         capaian bobot sekitar 0,3-0,5 g/ekor.
         sementara pada pentokolan ini, penggunaan pakan hanya 13 kg/100.000
         ekor benur atau  sekitar 21%  dari dosis  blind feeding normal. Benur
         tokolan  dengan  bobot  0,3 g/ekor dapat  memanfaatkan  compersaory
         growth untuk mengejar ketertinggalan pertumbuhan jika telah dipelihara
         30-45 hari di kolam pembesaran.

         artinya penebaran tokolan umur 21 hari (PL31) akan memiliki bobot
         yang relatif sama setelah 40-50 hari pemeliharaan di tambak. menurut
         Wasielesky et al (2013), bahwa benur udang vaname yang ditokolkan
         selama  30  hari dapat  memanfaatkan  compensatory growth setelah
                                                                        2
         pemeliharaan selama 20 hari dengan padat penebaran 300 ekor/m .
         hasil penelitian rachmansyah, et al (2020), bahwa penggunaan tokolan
         benur 21 hari (PL-31) yang ditebar di tambak dengan padat penebaran
                     2
         500  ekor/m  dan lama  pemeliharaan di  tambak  72  hari  mampu
         82               BUKU PINTAR TEKNIK BUDIDAYA IKAN DAN UDANG
   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101