Page 17 - BUKU PINTAR TEKNIK BUDIDAYA IKAN DAN UDANG_Press
P. 17
TEPAT TEBAR BENUR, PERHATIKAN HAL INI
seperti diketahui bersama bahwa proses tebar benur merupakan
tahapan paling kritis pertama dalam proses budidaya udang. Karena
dalam proses ini benur yang akan ditebar benar-benar akan dipindahkan
dari satu tempat yang biasa di tempati (hatchery) kesuatu tempat baru
(tambak), dengan media yang baru, serta melalui beberapa faktor stres
seperti perjalanan, perubahan kualitas air seperti suhu, salinitas, ph dan
juga kondisi tambak yang terbuka (outdoor).
Mohammad Ilyas Mawardi, Technical and Sales Manager Skretting
Indonesia yang lebih akrab disapa Adie mengatakan, pemilihan benur
yang berkualitas menjadi kunci utama dalam berbudidaya udang. “hal
ini bisa dilakukan dengan memonitor track reccord penyedia benur serta
sumber induknya”, ujar adie.
Di samping itu, tambah adie yang memiliki pengalaman 20 tahun di
bidang budidaya udang ini, sebelum melakukan tebar benur hendaknya
dilakukan beberapa proses persiapan yang matang guna menguragi
resiko kegagalan budidaya.
menyiapkan air kolam yang sudah disterilisasi sebagai screening awal
agar terbebas dari segala agen penyakit virus, bakteri dan parasit. Juga
dilakukan pembentukan air yang bertujuan agar air kolam menjadi
media yang nyaman bagi udang untuk hidup.
adie menjelaskan, proses di atas membutuhkan waktu kurang lebih 14
hari setelah sterilisasi, diharapkan selama proses tersebut air tambak
sudah terbentuk ekosistem yang seimbang antara plankton dan bakteri
serta parameter kualitas air sudah sesuai yang dibutuhkan udang.
“Proses pembentukan air ini tentunya menyesuaikan dengan sistem yang
akan diterapkan di masing-masing tambak dan menyesuaikan karakter
perairan setempat”, tutur adie.
Proses selanjutnya, papar adie, adalah melakukan uji Bioassay atau uji
kelulushidupan udang. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui ada
BUKU PINTAR TEKNIK BUDIDAYA IKAN DAN UDANG 3