Page 19 - BUKU PINTAR TEKNIK BUDIDAYA IKAN DAN UDANG_Press
P. 19
saat ini, adie melanjutkan, sudah banyak diterapkan proses aklimatisasi
menggunakan conical tank terutama untuk tambak tambak dengan
sistem super intensif, tentunya bertujuan agar proses aklimatisasi
bisa berjalan lebih sempurna dengan proses pencampuran air kolam
yang sehalus mungkin agar tidak menimbulkan shock atau guncangan
terhadap benur yang akan ditebar.
manfaat lain menggunakan teknik ini bisa memasukan pakan alami dan
probiotik sebagai usaha mengaktifkan benur dan aktivasi bakteri positif
sebelum benur dirilis ke kolam tambak. Namun, untuk aktivitas ini
harus mempertimbangkan jumlah benur dan kolam yang ditebar, serta
prasarana yang dibutuhkan serta sDm-nya, jika tidak terpenuhi, maka
proses aklimatisasi akan memakan waktu lama dan benur akan stres.
Proses selanjutnya adalah perhitungan benur, kata adie, kegiatan ini
bertujuan untuk menghitung jumlah benur dengan mengambil beberapa
kantong benur dari perwakilan bak atau kode benur.
selanjutnya jumlah benur tiap kantong dirata ratakan sebagai jumlah
aktual tebaran benur di kolam. hal yang perlu diingat bahwa jumlah tebar
aktual benur ini sangat diperlukan guna menentukan program pakan
yang sesuai dengan populasi benur yang ditebar serta menghindari
adanya over feed atau under feed. “Di samping itu perhitungan benur
secara aktual bisa dijadikan alat untuk mengevaluasi kualitas benur yang
ditebar dengan melihat tingkat kelulusan hidup (sr) di akhir budidaya,”
pungkas adie. **
BUKU PINTAR TEKNIK BUDIDAYA IKAN DAN UDANG 5