Page 20 - BUKU PINTAR TEKNIK BUDIDAYA IKAN DAN UDANG_Press
P. 20
Pilah-Pilih Benur Bergenetik tePat
meski tantangan penyakit dalam budidaya udang vanname seolah tak
kunjung surut, namun industri budidaya udang vaname sendiri masih
tetap menarik dan prospektif. sebab selain pasarnya masih terbuka lebar,
terutama pasar ekspor, harga jualnya pun cukup baik jika dibandingkan
dengan komoditas akuakultur lainnya.
Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) juga
telah menjadikan udang sebagai komoditas unggulan dan menargetkan
pertumbuhan nilai ekspornya sebesar 250 persen selama 2020-2024.
untuk menjawab tantangan penyakit sekaligus mengoptimalkan potensi
tersebut, berbagai upaya terus dilakukan oleh para stakeholders
perudangan, termasuk salah satunya melalui perbaikan genetik induk.
Para produsen broodstock terus mengembangkan induk berkualitas
melalui perbaikan genetik. Karena selain sistem budidaya yang baik,
genetik juga menjadi faktor penting dalam keberhasilan budidaya udang
vaname.
menurut sekjen Forum udang indonesia (Fui) Coco Kokarkin,
Pertambakan di indonesia memiliki karakteristik dan tantangan
yang berbeda-beda. mulai dari daya dukung tiap tambak, kualitas air,
hingga tantangan penyakitnya. Tantangan-tantangan yang spesifik di
setiap tambak tersebut menurutnya bisa diatasi, salah satunya dengan
perbaikan genetik udang.
“semua masalah ini dapat diatasi dengan perbaikan genetik. melalui
seleksi induk yang masih kaya keragaman genetiknya,” ungkap Coco
dalam acara webinar Bincang udang ke 1 yang diadakan oleh Fui dan
FKPui (Forum Komunikasi Pembenih udang indonesia) yang bekerja
sama dengan minapoli.
Perbaikan genetik pada induk udang juga dinilai sangat penting oleh
sekjen FKPui Waiso, untuk menghasilkan benur berkualitas. menurutnya,
6 BUKU PINTAR TEKNIK BUDIDAYA IKAN DAN UDANG