Page 210 - BUKU PINTAR TEKNIK BUDIDAYA IKAN DAN UDANG_Press
P. 210

usus  kosong,  hepatopancreas pucat  dan esofagus juga kosong.  udang
         yang  terserang,  mulai  umur 2 minggu  hingga mendekati panen,  atau
         menyerang semua umur. Terjadi kematian, secara terus menerus. Bahkan
         diantara petambak ada yang kehidupan udangnya tinggal 25 atau 30%
         saja.
         serangan  penyakit  bisa  disebabkan  oleh satu  patogen atau  beberapa
         pathogen menyerang bersama-sama  sehingga tingkat kematiannya
         cukup timggi. serangan penyakit dipicu oleh goncang  kualitas air yang
         terjadi secara  mendadak.  seperti kematian  plankton,  plankton yang
         terlalu pekat sehingga goncangan ph tinggi serta kebutuhan oksigen di
         malam hari tidak mencukupi. Penurunan total bakteri dan peningkatan
         populasi  vibrio, yang  sering ditandai  dengan  kurangnya  busa  yang
         muncul. Penggunan desinfektan dan imunostimulan serta penambahan
         vitamin dan mineral melalui pakan dapat mengurangi tingkat serangan.
         Penggunaan  desinfektan  dan  feed additif akan  menambah  ongkos
         produksi.  untuk  itu,  perlu  dipertimbangkan  penggunaan  obat  yang
         benar-benar efektif.


         Polikultur dan Resirkulasi, alternatif yang memberi harapan.

         Polikultur  udang dan ikan nila  telah lama  diujicobakan. Polikultur
         udang windu dengan ikan nila tahun 1990an pada tambak semi intensif
         terbukti cukup sukses dan dapat terhidar dari serangan penyakit mBV
         serta vibrio. Demikian juga teknologi resirkulasi yang diterapkan pada
         pada udang windu di tahun 1993 hingga tahun 2000 dapat mencegah
         serangan penyakit white spot dan vibriosis.

         Tahun 1995 hingga 1999, penulis telah menerapkan sistem resirkulasi
         pada  budidaya  udang  windu, dengan  memanfaatkan  kekerangan
         (Crassostrea sp) dan ikan bandeng (Chanos chanos F) sebagai biofilter,
         sementara ditempat lain menggunakan ikan nila, bandeng dan keting.
         semuanya berhasil baik dan mampu mendongkrak kondisi perusahaan
         yang hampir bangkrut menjadi berjaya kembali.
         uji coba  yang dilakukan  penulis  penerapan  polikultur  udang  vaname
         dengan  ikan  nila  tahun  2020  juga  memberikan  hasil yang  cukup
         memuaskan dan terhindar dari  serangan penyakit  WFD dan  imNV.
         Demikian juga aplikasi teknologi resirkulasi pada udang vaname yang
         menggunakan  ikan  nilasebagai  biofilter  pada  penebaran  akhir  tahun
         2021,  dapat  terhindar  dari  serangan vibriosis  dan  imNV, sementara
         kolam lain yang menerapkan sistem biasa sejak 15 hari sudah terjadi
         kematian dan umur 40 hari sudah dikeringkan semua. sementara yang
         196              BUKU PINTAR TEKNIK BUDIDAYA IKAN DAN UDANG
   205   206   207   208   209   210   211   212   213   214   215