Page 214 - BUKU PINTAR TEKNIK BUDIDAYA IKAN DAN UDANG_Press
P. 214
AutomAtic FEEdEr SEBAGAI tooLs UNTUK
OPTIMALISASI EFISIENSI PAKAN
Selain membuat FCR lebih baik, penggunaan automatic feeder
mengurangi kehilangan pakan dan meningkatkan efisiensi pekerja.
mencapai keuntungan maksimal tentu menjadi harapan setiap
pembudidaya. untuk mencapainya diperlukan pengetahuan serta
bimbingan yang baik dan benar. Tak hanya soal manajemen air dan
biosekuriti, tetapi juga manajemen pakan.
“Perbedaan FCr 0,1 saja dalam budidaya udang vaname berpengaruh
pada biaya produksi sekitar rp1.500,00 per kilogram udang yang
dihasilkan. Karena itu pembudidaya harus cermat dan melakukan sOP
budidaya dengan baik (CBiB), ujar Ketua Gabungan Perusahaan
Makanan Ternak (GPMT) Deny Mulyono.
senada dengan pandangan tersebut, Rudy Kusharyanto, S.Si., M.Ling.,
Ketua Bidang Iptek Forum Komunikasi Praktisi Akuakultur (FKPA)
menyatakan bahwa salah satu biaya terbesar dalam proses budidaya
udang adalah pakan. Oleh karena itu, pembudidaya dituntut untuk
mengelola pakan di tambak sebaik dan se-efesien mungkin, tanpa
mengurangi aspek pertumbuhan di kolam itu sendiri.
“salah satu kiatnya adalah penggunaan pakan sesuai dengan feed
consumption yang dibutuhkan pada suatu kolam berdasarkan biomasa
yang ada. Bila penggelolaan pakan di lakukan dengan baik, diharapkan
FCr pada hasil akhir tidak akan jauh meleset dari prediksi saat budidaya,”
ujarnya.
masih menurut rudy, faktor yang paling penting untuk diperhatikan
dalam pemberian pakan adalah takaran, waktu, dan respon udang.
artinya, aplikasi pakan yang diberikan ke kolam sesuai dengan jumlah
kebutuhan. Dengan begitu, pakan yang di berikan tidak kurang maupun
tidak lebih dari yang seharusnya diberikan. Pengaruh tingkat pemberian
200 BUKU PINTAR TEKNIK BUDIDAYA IKAN DAN UDANG