Page 50 - BUKU PINTAR TEKNIK BUDIDAYA IKAN DAN UDANG_Press
P. 50
yang bergerak dibidang ini hanya berorentasi pada profit semata. Hal
ini tidak diimbangi dengan dengan teknologi seperti udang vaname
saat ini. Dalam mengevaluasi kegagalan saat itu, perlu pengetahuan
sDm pengelolaseperti manajemen tambak yang meliputi manajemen
air, pond bottom dan feeding program. hal ini diungkapkan oleh Bagyo
Ariyantono, Technical Support PT NewHope AquaFeed Indonesia.
Jika dicermati, kegagalan tersebut diakibatkan oleh beberapa faktor.
Kurangnya pengetahuan investor dalam pemilihan lokasi, tata letak
pertambakan tata ruang (outlet-inlet ) masih kurang diperhatikan.
Bahkan, terkadang saluran masuk dan keluar air menjadi satu.
Berikutnya, adalah tidak tersedianya iPaL dan penerapan biosekuriti
saat itu menjadi pemicu yang sangat fatal bagi pembudidaya monodon.
sehingga, kontaminasi horizontal terjadi begitu cepat karena kurangnya
pengetahuan dalam pengelolahan limbah.
Padat tebar jor-joran
Terus menurunnya produktivitas udang windu Penaeus monodon
menjadi sorotan Haryoso, Head of Aquahero, PT DELOS Teknologi
Maritim jaya. hal ini akibat ekploitasi sumber daya perairan oleh pelaku
budidaya diantaranya dengan melakukan padat tebar yang semakin
tinggi sementara fasilitas budidaya tetap. Konsekuensinya, input
sumber polutan ke kolam budidaya tinggi tanpa adanya tanggung jawab
pengelolaan limbah buangan (padat dan cair) budidaya yang baik.
Tambak skala industri (intensif) sekalipun saat itu belum ada komitmen
untuk mengelola limbah budidaya (iPaL) sehingga air/limbah buangan
budidaya yang tidak memenuhi standar baku mutu air budidaya secara
langsung dibuang ke sumber perairan. Kondisi ini berdampak pada
menurunnya daya dukung perairan sumber.
Proses budidayapun mengalami penurunan daya dukung air kolam yang
signifikan. Kondisi tersebut tidak bisa mengalami perbaikan. Sehingga,
pada awal tahun 2000, budidaya beralih ke spesies udang Litopenaeus
vannamei yang ketika itu merupakan spesies alternatif dan (diharapkan)
tahan terhadap penyakit.
Abai terhadap lingkungan
hal senada juga diungkapkan oleh taufik noer Pt Dua Putra Perkasa.
Dalam pandangannya, kegagalan bisnis udang salah satunya karena
36 BUKU PINTAR TEKNIK BUDIDAYA IKAN DAN UDANG