Page 51 - BUKU PINTAR TEKNIK BUDIDAYA IKAN DAN UDANG_Press
P. 51
ketidakpedulian terhadap pengolahan air buangan tambak. Dalam hal
ini limbah berupa padatan/bahan organik sisa pakan dan feces udang
serta bahan terlarut seperti Nitrogen dan Fosfor. Tata ruang yang tidak
berkonsep pada green economy menyebabkan kegagalan secara kolektif.
Pada waktu itu, diungkapkan oleh Catur Supriyantoro, Teknisi PT
Dua Putra Perkasa (DPP) belum terrpikirkan pentingnya pengolahan
limbah/iPaL. sepertinya, pemerintah juga belum mempunyai aturan
wajib adanya iPaL dalam pembukaan kawasan untuk tambak. Padahal,
investor tambak yang baruwajib menyertakan desain iPaL dalam setiap
kluster/kawasan yang akan dicetak untuk tambak.
Masih banyak yang belum sadar
Terkait iPaL, Iwan Basuki, Marketing PT WAS (Windu Alam Sentosa),
menekankan pentingnya penerapan iPaL dalam pembesaran udang,
yaitu meminimalisir beban limbah pembesaran udang agar buangan
air limbah ke lingkungan dapat memenuhi baku mutu yangditerapkan
agar budidaya udang berkelanjutan. setelah adanya azas legalitas yang
mengatur tentang iPaL seharusnya dapat diterapkan oleh semua praktisi
dan semua pengusaha tambak udang.
Namun, pada kenyataaanya, masih banyak petambak yang belum
menyadarinya dan seolah-olah menutup mata mengenai pentingnya
iPaL tambak. “masih banyak petambak yang sekadar mencetak tambak
hanya sesuai kebutuhannya saja seperti hanya membuat kolam tandon,
kolam budidaya, dan saluran inlet/outlet saja,” terang iwan. Pemilik
tambak lebih menyayangkan sebagian lahannya untuk kolam budidaya
dibandingkan dengan membuat kolam iPaL.
Konversi lahan mangrove tidak diperbolehkan
Lahan mangrove mempunyai peranan yang penting dalam
keberlangsungan budidaya udang. menurut Bagyo, tata ruang tiap
daerah atau area tidak sama dengan wilayah lain. sebagai contoh, ia
menyebutkan, tidak diberbolehkan adanya pertambakan udang di Bali,
demikian juga dengan daerah yang lain tempat untuk parawisata.
Berdasarkan Peraturan asC 1999, untuk tambak/kolam budi daya yang
dibangun atau mendapatkan izin sebelum bulan mei 1999 di kawasan
mangrove/bakau, pembudidaya diwajibkan untuk mengimbangi dampak
yang terjadi dengan restorasi mengompensasi sesuai ketentuan yang
berlaku.
BUKU PINTAR TEKNIK BUDIDAYA IKAN DAN UDANG 37