Page 53 - BUKU PINTAR TEKNIK BUDIDAYA IKAN DAN UDANG_Press
P. 53

Terkait teknisnya, Achmad Wahyudi, Technical Director, PT Grobest
          Indomakmur, menerangkan, standar setidaknya dapat  merujuk  pada
          Juknis instalasi Pengolahan air Limbah Pembesaran udang yang dirilis
          oleh KKP tahun 2019. Panduan ini sudah dapat menjawab standarisasi
          ini. Di dalamnya, terdapat standar baku mutu kualitas air limbah yang
          boleh dibuang kembali ke lingkungan seperti Biological Oxygen Demand
          (BOD), Total Suspended Solid (TSS), Total Organic N dan Total Organic P.
          Koordinasi dan tata ruang kawasan
          untuk  mencapai  hasil budidaya  yang  optimal,  diperlukan  adanya
          manajemen dan pengelolaan tata ruang. Terkait hal ini, Bahari Yuslian
          Ramadhan, Sales Executive, Aquaculture, mengungkapkan, tata ruang
          dan kawasan serta  masterplan sudah  ada dan disosialisasikan oleh
          oleh KKP. Bahari menuturkan, koordinasi sudah dilakukan di wilayah-
          wilayah  tertentu  oleh KKP  dan  Pemerintah setempat,  misalnya  di
          Provinsi Bengkulu, Kabupaten Kaur yang pernah mengadakan seminar
          dan sosialisasi mengenai iPaL. Baku dan standar mungkin lebih kearah
          efesiensi  penggunaan  iPaL yang  ada  berdasarkan  kualitas  air yang  di
          buang melalui iPaL.

          Terkait  koordinasi antar-instansi,  menurut  Bagyo, sudah dilakukan.
          hanya  saja,  masih ada  tumpang  tindih dengan  peraturan  pemerintah
          setempat. Contohnya,  investor menginginkan  perizinan melalui  satu
          pintu. selanjutnya, standar asC menjamin bahwa produsen udang tidak
          tersandung masalah dengan hukum serta memiliki semua persyaratan
          yang  diwajibkan  oleh peraturan lokal  dan nasional  seperti  surat
          kepemilikan tanah, siuP, izin penggunaan lahan dan sebagainya.
          alokasi lahan iPaL
          Pengadaan  iPaL  membutuhkan alokasi  lahan  selain untuk  tambak
          produksi/budidaya. menurut Bahari yuslian ramadhan, sales executive,
          aquaculture, setidaknya, setiap tambak harus memiliki iPaL minimal 5%
          dari volume kolam budidaya. Prinsip kerja iPaL harus memperhatikan
          limbah padat dan limbah cair. indicator baik tidaknya hasil akhir limbah
          cair apabila dalam kolam ekualisasi tanaman air dan ikan di dalamnya
          dapat  hidup normal. Jika organisme tersebut sudah hidup, maka air
          limbah yang sudah diolah dapat dibuang kembali ke laut **








          BUKU PINTAR TEKNIK BUDIDAYA IKAN DAN UDANG                      39
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58