Page 45 - Modul Geografi Kelas XII KD 3.1 dan 4.1
P. 45

Modul Geografi Kelas XII KD 3.1 dan 4.1

                         Agropolitan merupakan pendekatan pengembangan wilayah yang menitik bertkan
                     pada  upaya  untuk  menciptakan  dorongan  bagi  pembangunan  dinamis  di  wilayah-

                     wilayah pedesaan dan wilayah yang relatif terbelakang.
                  4) Strategi Integrasi Spasial
                         Strategi  ini  merupakan  jalan  tengah  antara  pendekatan  sentralisasi  yang
                     menekankan pertumbuhan pada wilayah perkotaan (metropolitan) dan desentralisasi
                     yang menekankan penyebaran investasi dan sumber daya pembangunan pada kota-
                     kota kecil dan pedesaan.
                  5) Strategi Pengembangan Kota Kecil Menengah
                         Menurut  Anwar  (2001)  pembangunan  kota  kecil  menengah  sangat  diperlukan
                     untuk  mendorong  kegiatan  sektor  pertanian  dan  sector  komplemennya  di  wilayah
                     pedesaan.  Sedangkan  menurut  Rondinelli  (1985)  kota  kecil  menengah  dapat

                     menunjang berbagai fungsi sosial, ekonomi, dan jasa yang sangat penting bagi proses
                     pengembangan wilayah baik secara regional maupun nasional, meskipun tidak semua
                     kota-kota itu bisa menyediakan berbagai fungsi dengan baik.
                         Peranan yang harus dilakuksn oleh kota-kota kecil menengah dalam mendorong
                     pembangunan wilayah pedesaan sebagai berikut (Rondinelli, 1979, De Jong, 1998) :
                     a) Pusat untuk menyediakan barang-barang tahan lama dan tidak tahan lama
                     b) Pusat jasa public dan jasa privat
                     c)  Sebagai penghubung ke pasar yang lebih besar bagi produk-produk pedesaan

                     d) Pusat suplai factor-faktor prouksi
                     e) Pusat agro-prosesing dan resource-prosesing
                     f)  Pusat pengetahuan dan informasi
                  6) Strategi Rural Urban Lingkages
                         Pembangunan  yang  berorientasi  pada  pertumbuhan  ekonomi  dan  penerapan
                     strategi kutub-kutub pertumbuhan telah mengakibatkan polarisasi atau kesenjangan
                     spasial  antar  wilayah  khususnya  wilayah  pedesaan  dan  perkotaan.  Strategi  growth
                     poles mengakibatkan munculnya primate city yang berupa dominasi kota-kota besar
                     dalam distribusi penduduk dan perekonomian wilayah.
                         Model  interaksi  dwesa-kota  dalam  konteks  ekonomi  pembangunan,  khususnya
                     ketenaga  kerjaan  dikemukakan  oleh  Lewis.  Dalam  bukunya  Economic  Development

                     With Unlimited Suplies of Labour, mengemukakan model perubahan struktur ekonomi
                     dan sektor secara implisit mensyaratkan proses perpindahan tenaga kerja dari desa ke
                     kota.  Pradhan  (2003)  mengemukakan  bahwa  dalam  sistem  interaksi  antar  wilayah
                     khususnya perdesaan dan perkotaan terdapat tiga komponen utama, yaitu:
                     a) Wilayah perkotaan, adalah tempat produksi barang (industri), pelayanan, teknologi,
                        ide-ide dan kesempatan kerja dan upah yang tinggi
                     b) Wilayah  pedesaan  merupakan  tempat  dihasilkannya  bahan  mentah,  produksi
                        pertanian, kerajinan dan industri kecil rumah tangga, tenaga kerja dan modal






                                                                           Wiayah dan Tata Ruang  39
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50