Page 27 - E-Modul Penanganan Guest Laundry Hotel
P. 27

10) Muck coocker: tempat untuk memasak solvent kotor

               11) Flow line: pipa-pipa saluran
               12) Tombol otomatis dan manual

               13) Storage tank: tangki solvent
            b.  Alat Pelicin Dry Cleaning

               Mesin yang digunakan untuk melicinkan pakaian yang dicuci dengan teknik dry cleaning ini tidak

               menggunakan  alat  besi  pemanas,  melainkan  menggunakan  uap  atau  steam.  Mesin  ini  ada  banyak
               macamnya dan memiliki kegunaan khusus, diantaranya;

               1). Wool press unit: Berfungsi melicinkan cucian yang bahannya lebih halus dari katun seperti wool,

                   sutera, atau sintesis. Head dan buck atau bantalannya dapat mengeluarkan uap.
               2). Pant topper: Melicinkan bagian atas celana, bagian punggung, jas, kemeja, blouse.

               3). Form finisher: Melicinkan jas, dress, kemeja dan blouse.
               4). Silk press unit: Untuk melicinkan pakaian yang terbuat dari sutra atau  silk dan beberapa jenis

                   pakaian yang menggunakan bahan sangat halus.
               5). Puffer:  Untuk  melicinkan  pakaian  khusus  untuk  daerah  punggung,  lengan,  meratakan  daerah

                   jahitan.

            c.  Bahan Dry Cleaning
               1). Solvent: Bahan pembersih utama dalam proses dry cleaning yang bahan dasarnya dari minyak

                   mentah dengan nama lain perklone/perkloroetheline. Solvent dapat digunakan kurang lebih 3 kali
                   proses pencucian yang kapasitasnya sesuai dengan daya tampung mesin dry cleaning yang mana

                   setiap  proses  pencucian  fungsi  solvent  berkurang  30%,  karena  itu  solvent  harus  disuling  agar
                   dapat selalu digunakan dalam keadaan jernih.

               2). Beauty tax dry: Cairan yang digunakan untuk menjaga keindahan dari bahan tekstil.

               3). Takanon P: Cairan yang digunakan untuk menyerap kotoran atau noda yang melekat pada bahan
                   cucian yang sedang dicuci secara dry cleaning.

            d.  Proses Dry Cleaning

               1). Pisahkan pakaian yang berwarna putih, warna terang, dan warna hitam.
               2). Kelompokkan  pakaian  berdasarkan  tingkat  kekotoran  (ringan,  sedang,  dan  berat),  tingkat

                   kerapuhan,  luntur,  dan  tipisnya  bahan.  Pakaian  yang  berbahan  tipis  sebaiknya  dimasukkan  ke
                   dalam jaring (net) untuk menghindari kerusakan.

               3). Persika pakaian apabila ada noda dibersihkan terlebih dahulu.
               4). Periksa kancing dan aksesoris lainnya yang ada pada pakaian, jika kancing tidak tahan terhadap

                   solvent sebaiknya dilepas terlebih dahulu atau dapat dibungkus dengan aluminium foil.

               5). Masukkan pakaian ke dalam dry cleaning machine dengan menggunakan solvent yang bersih.


                                                           17
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32