Page 109 - Kristen-BS-KLS-VII
P. 109

Hukuman seyogyanya diberikan jika cara-cara pendisiplinan lainnya
                     tidak berhasil. Hukuman memberitahu pada anak mengenai perilaku apa yang

                     tidak diinginkan, tetapi belum tentu menjelaskan perilaku yang bagaimana
                     yang diinginkan. Sedangkan persyaratan dalam penanaman disiplin adalah
                     bahwa anak-anak harus tahu betul perilaku apa yang dapat diterima. Dalam
                     menegakkan disiplin hendaknya pendidik dapat menggunakan cara-cara yang
                     membentuk konsep diri yang positif dan realistis pada anak.

                         Mengacu pada pernyataan tersebut, guru hendaknya tidak terlalu mudah
                     dan sering menjatuhkan hukuman pada peserta didik. Karena peserta didik
                     yang terlalu sering dihukum pada akhirnya akan melahirkan konsep diri

                     negatif dalam dirinya atau akan melawan dengan berbagai acara. Hukuman
                     merupakan cara terakhir yang dipakai untuk menegakkan disiplin.
                         Jika penegakan disiplin dilakukan dalam perspektif iman Kristen, maka
                     ada tahap-tahap yang harus dilalui; ditegur dibawah empat mata, kemudian
                     yang kedua kalinya bersama guru BP, lalu ditegur sekali lagi, barulah

                     dijatuhkan hukuman yang mendidik bukan untuk menyakiti dan membuat
                     peserta didik  ketakutan. Dalam penegakan disiplin, sebaiknya dari dalam
                     diri peserta didik tumbuh keengganan untuk melanggar disiplin ketimbang

                     “ketakutan” yang bersifat paksaan belaka.
                         Dalam diri siswa haruslah tumbuh keinginan yang kuat untuk
                     melaksanakan aturan dan disiplin demi pembentukan karakter dirinya juga
                     demi kepentingan bersama sebagai komunitas. Disiplin dibuat supaya hak
                     tiap orang terpenuhi dan dapat menjalankan aktivitas dengan baik dan

                     lancar.

                     H.  Disiplin yang Seimbang

                     Sekolah harus menyeimbangkan antara hukuman dan penghargaan.
                     Misalnya, jika peserta didik terlambat diberi hukuman tetapi jika mereka
                     berprestasi, mereka dapat memperoleh reward. Jadi, untuk setiap ketatatan

                     dan prestasi, peserta didik diberi reward  tetapi untuk setiap pelanggaran,
                     peserta didik  diberi sanksi. Disiplin di sekolah tentu beda dengan disiplin
                     militer yang keras. Artinya, aspek pengampunan harus diberlakukan dan
                     dilihat dari besar-kecilnya pelanggaran. Sedapat mungkin sekolah tidak


                                                   Bab VIII Disiplin di Rumah dan di Sekolah  99
   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114