Page 110 - Kristen-BS-KLS-VII
P. 110
mengeluarkan peserta didik melainkan berupaya keras mendidik dan
memperbaiki perilaku peserta didik.
I. Disiplin di Rumah
Keluarga dalam hal ini orang tua adalah pendidik pertama dan utama bagi
anak-anaknya. Oleh karena itu, orang tua harus jadi teladan bagi anak
dalam hal disiplin. Aturan dan tata tertib di rumah harus dijalankan secara
konsekuen, orang tua hendaknya konsisten dalam menerapkan aturan. Tiap
anggota keluarga memiliki peran masing-masing, supaya peran bisa efektif
maka dibutuhkan aturan-aturan yang mengikat secara tidak tertulis.
Beberapa penerapan disiplin di rumah adalah:
Disiplin waktu. Perlu ada pengaturan waktu untuk keseimbangan antara
bermain dengan belajar. Ada penelitian yang mengatakan bahwa anak-anak dan
remaja menghabiskan terlalu banyak waktu di depan TV dan bermain games,
atau permainan elektronik, dan berbagai bentuk media sosial. Dampaknya
tidak hanya pada waktu belajar tetapi juga waktu untuk bersosialisasi dengan
sesama menjadi berkurang dan dampak kesehatan pada mata dan syaraf
tangan yang memainkan game dalam waktu yang terlalu banyak .
Orang tua merupakan mitra bagi guru dalam mengajarkan disiplin bagi
anak. Meskipun di sekolah peserta didik dididik dalam disiplin, tetapi di
rumah peserta didik tidak memperoleh pendidikan dan pembiasaan disiplin,
maka apa yang diperoleh di sekolah akan timpang. Di samping itu, remaja
perlu diperkuat dengan prinsip-prinsip moral menyangkut pergaulan dengan
sesama remaja, dengan guru, dan dengan orang tua. Mengenai prinsip moral
dibahas dalam nilai kristiani jadi tidak dibahas secara lebih mendalam disini.
Disiplin yang diajarkan di rumah bertujuan mempengaruhi remaja
supaya dapat berpikir, merasakan, dan bertindak dalam kaitannya dengan
apa yang diyakininya salah atau benar. Menurut Editor majalah E-Konsel
dalam Esa Wibowo (esabiwibowo.blogspot.com), Banyak orang menganggap
bahwa masa remaja adalah masa yang paling menyenangkan tapi sekaligus
juga paling membingungkan. Masa dimana seseorang mulai memikirkan
tentang cita-cita, harapan, dan keinginan-keinginannya. Namun juga masa
yang membingungkan, karena ia mulai menyadari masalah-masalah yang
100 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti untuk SMP Kelas VII