Page 142 - Kristen-BS-KLS-VII
P. 142

juga. Bapak bangsa Indonesia, Soekarno telah melihat potensi disintegrasi
                  bagi bangsa Indonesia yang plural oleh karena itu ia menemukan semboyan

                  Bhineka Tunggal Ika untuk mempersatukan bangsa       yang plural ini dalam
                  satu kesatuan yang tak terpisahkan. Kesadaran akan keberagaman ini mulai
                  merebak 20 tahun terakhir dan semakin memperoleh tempat sejak reformasi
                  bergulir. Memang harus diakui meskipun kini kita hidup ditengah dunia
                  yang mengglobal namun percakapan-percakapan mengenai hidup bersama

                  dalam keberagaman khususnya keberagaman agama masih tetap menjadi
                  topik yang tidak terlalu mudah untuk diperdebatkan. Meskipun kesadaran
                  itu telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat

                  dan bangsa Indonesia namun juga masih cukup banyak orang yang belum
                  secara terbuka dan tulus mau menerima dan mengakui keberagaman agama.
                  Tidak mudah untuk membangun hubungan dengan sesama kita yang berbeda
                  keyakinan. Sebab setiap agama cenderung mengajarkan bahwa agama itulah
                  yang terbaik dan paling benar, sementara semua agama lainnya salah atau

                  keliru. Akibatnya, para pengikut agama saling mengklaim bahwa hanya
                  merekalah yang akan masuk surga.
                      Dalam agama Kristen, dalam Injil Yohanes 14:6 Yesus berkata, “Akulah

                  jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada
                  Bapa, kalau tidak melalui Aku.” Dalam Kisah Para Rasul 4:12, Petrus
                  menyatakan, “Dan keselamatan tidak ada di dalam      siapa pun juga selain
                  di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang
                  diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.” Landasan

                  ini telah menjadi dasar bagi mereka yang mengklaim hanya agamanya saya
                  saja yang paling benar. Padahal ayat ini tidak berbicara mengenai hubungan
                  antar agama melainkan mengenai keteguhan dalam iman dan pilihan hidup

                  untuk memilih Kristus. Pilihan itu tidak mengabaikan kemanusiaan, keadilan
                  dan persahabatan dengan orang lain. Bahkan ketika kita mengenal orang
                  beriman lain, membangun relasi dan pertemanan, maka kita akan semakin
                  memperkaya visi iman kita, bahwa Kristus telah mengajarkan hukum
                  cinta kasih yang melewati batas-batas perbedaan dengannya kita semakin

                  meyakini jalan yang kita pilih dan iman yang kita teguhkan.



                  132 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti untuk SMP Kelas VII
   137   138   139   140   141   142   143   144   145   146   147