Page 145 - Kristen-BS-KLS-VII
P. 145
D. Beberapa Sikap dalam Kaitannya dengan Hubungan
Antar Agama
Kita membaca di berbagai media ataupun menonton berita di televisi di youtube
bagaimana pada arus global konflik dan kekerasan atas nama agama masih
terus berlangsung. Di India dan Pakistan, di Bosnia, pembantaian terhadap etnis
Bosnia-Herzegovina dilakukan oleh orang-orang Serbia dengan alasan balas
dendam atas apa yang dilakukan orang-orang Turki, nenek moyang orang etnis
Bosnia-Herzegovina, pada tahun 1300-an. Sudah tentu ini sebuah klaim yang
sangat tidak masuk akal. Bagaimana mungkin sebuah dendam yang terjadi 600
atau 700 tahun yang lalu dibalaskan kepada cucu-buyut si pelakunya sekarang?
Dari sini jelas terlihat bahwa motif-motif agama digunakan untuk
membakar emosi orang dan membangkitkan kebencian terhadap kelompok-
kelompok yang berbeda. Konflik-konflik yang terjadi di Halmahera, Ambon,
Rengasdengklok, Poso, dll. semuanya bermotifkan agama, namun penyebabnya
diduga keras sama sekali tidak ada kaitannya dengan agama. Sebab-sebab
yang ada di balik semuanya itu seringkali bersifat politis karena melibatkan
kepentingan elit-elit politik tertentu. Namun agama dimanfaatkan untuk
menghancurkan masyarakat dan untuk menyembunyikan motifnya yang
sesungguhnya. Di Indonesia para politisi sering kali menggunakan politik
identitas khususnya agama dalam memuluskan jalannya untuk memenangkan
pertarungan politik. Cara ini amat rentan membawa perpecahan dalam tubuh
bangsa Indonesia dan cara ini amat tidak terpuji. Seharusnya yang digunakan
adalah kompetensi, integritas, karya dan rekam jejak mereka bukan politik
identitas. Kita berharap para politisi berhenti menggunakan agama sebagai
kendaraan politik sehingga rakyat dapat hidup dalam kebersamaan yang indah
dimana solidaritas dibangun diatas berbagai perbedaan yang ada. Indonesia
adalah rumah kita bersama yang harus dijaga dan dirawat sehingga dalam
keberagaman bangsa kita terus tumbuh menjadi semakin kuat. Berbagai
persoalan yang dihadapi oleh bangsa hendaknya diatasi secara bersama-sama
setiap orang dapat menyumbangkan partisipasi nyata dalam membangun
bangsa ini melalui peran masing-masing. Bagi anak-anak remaja mereka
dapat melakukan berbagai kegiatan yang semakin memperkuat hubungan
Bab X Hidup Bersama dalam Masyarakat Majemuk 135