Page 51 - Ok _PEPERANGAN&SERANGANFINAL 05012018
P. 51
Perang Aceh 51
Muhammad Saman dan bagaimana
pengaruh mereka serta jalan manakah
yang harus ditempuh oleh Sultan di
Keumala menurut kehendak para
perusakan jalur ulama tersebut.
komunikasi oleh • Hingga Juni 1893, meskipun
pejuang aceh sistem konsentrasi Belanda sudah
berjalan 9 tahun tapi tujuannyanya
Kerusakan yang dibuat oleh pejuang belum tercapai, pertempuran demi
Aceh untuk melumpuhkan jalur pertempuran terus berlangsung. Pada
komunikasi sejak Maret 1883 hingga bulan ini juga terjadi pertempuran
September 1889, sekitar 119.480
meter kawat telepon diputus dan sengit di daerah Tamiang yang
dirampas oleh pejuang Aceh; sejumlah dipimpin oleh Panglima Nya’ Makam
101 tiang telepon serta 277 isolator • 30 September 1893, Teuku Umar
dihancurkan. bersama 15 panglimanya terdesak
dan menyatakan kesetiaan terhadap
pemerintahan Belanda di bawah
pimpinan Deijkerhoff dengan
memberi jaminan keamanan dan
• Desember 1886, Jenderal Demeni
meninggal dan digantikan oleh menyerahkan kekuasaan kepada
Kolonel Van Teijn yang sejak daerah yang diinginkan Belanda.
1888 mulai meninggalkan politik Atas nasihat Snouck Hurgonje,
menunggu dan menjalankan politik Pemerintah Belanda bersedia
yang lebih aktif. menerima penyerahan Teuku Umar
dan memberinya gelar Teuku Johan
• April 1890, Belanda mendatangkan Pahlawan serta jabatan Panglima
Korps Marsoses atau pasukan Perang Besar dan diberi pasukan
khusus gerak cepat yang terdiri atas sebanyak 250 prajurit dan diberi
pasukan bumiputra dari Maluku 66.360 florin setahun serta fasilitas
dan Minahasa; pasukan ini justru rumah di Lam Pisang.
digagas oleh seorang bumiputra dari
Minangkabau, Mohamad Syarif.
• Januari 1891 Perjuangan rakyat Aceh
mengalami pasang-surut, Januari
1891 Teungku di Tiro Muhammad
Saman dan Panglima Polem Raja
Kuala wafat.
• Juli 1891 hingga Februari 1892,
diadakan penyelidikan mengenai
agama dan politik di Aceh oleh Dr.
C. Snouck Hurgonje atas permintaan
Gubernur Pompe van Meerdervoort.
Tujuannya untuk mengetahui
bagaimana sikap para ulama setelah
berpulangnya Teuku Cik DI Tiro Panglima polim