Page 56 - Ok _PEPERANGAN&SERANGANFINAL 05012018
P. 56
56 Peperangan dan Serangan
anaknya, Tjut Gambang. Setelah
tertangkap, Belanda membawa Tjut
Nyak Din ke Kutaraja.
• Kehadiran Tjut Nyak Din di Kutaraja
menimbulkan pergolakan, maka 23
Januari 1907, Gubernur Van Daalen
mengasingkan Tjut Nyak Din ke
Sumedang, Jawa Barat hingga akhir Tjut meutia
hayatnya.
• 6 Mei 1907, Pang Nanggroe bersama • Serangan yang berhasil dilakukan
20 pejuang Aceh melakukan serangan oleh Pang Nanggroe antara
mendadak yang mengakibatkan lain terhadap kereta 2 kali
dua orang tewas dan melukai empat dan menembaki kereta 5 kali,
orang dan mengambil 10 pucuk penyerangan terhadap bivak Lhok
senapan dan 750 butir peluru. Efek Sukon, penyerangan terhadap
dari perampasan senapan tersebut perwira Belanda 5 kali, dan 22 kali
bagi Belanda sangat merugikan perusakan jalan kereta, dan 54 kali
karena dengan satu pucuk senapan perusakan tiang telepon.
bisa membunuh 12 tentara Belanda.
Selain itu, dapat memompa • 24 Desember 1907, Belanda
semangat para pejuang mereka untuk mengasingkan Sultan Muhamad
bertempur kembali. Daud Syah ke Ambon.
• Belanda memberi gelar kepada • 10 Juni 1908, Van Daalen digantikan
Pang Nanggroe sebagai Watergeus Letnan Kolonel H.N.A Swart yang
(pemberontak yang tinggal di air) sebelumnya Gubernur Militer dan
karena pernah menyusup ke gedung Sipil Sulawesi. Pasukan Belanda terus
Siil Belanda dengan perahu melalui mengejar para pejuang Aceh yang
laut untuk merampas senjata di sana. siap mati sahid untuk berperang;
dengan hikayat sabil semangat terus
menggelora di dada pejuang Aceh
yang dipimpin oleh Syekh Dipaya
Bakong dan Tengku di Barat.
• Agustus 1910, Tjut Gambang
bersama suaminya Teuku Ce Mayet,
putra dari ulama Tiro, gugur dalam
pertempuran melawan Belanda di
Tangse.
• 25 September 1910, Pang Nanggroe
gugur pada penyergapan oleh
pasukan Sersan Sloeten di kampung
Alu Wae, di Keureutoe. Tjut Meutia
melanjutkan jihad bersama putranya
yang baru berumur 10 tahun.
pang nangroe