Page 54 - Ok _PEPERANGAN&SERANGANFINAL 05012018
P. 54
54 Peperangan dan Serangan
• Di daerah Pidie yang memimpin • 23 Juli 1898 , di Keudu Meulu, Teuku
pasukan Aceh adalah Sultan Umar diangkat sebagai pemimpin
Muhamad Daud Syah bersama perang. Dengan siasat perangnya
pengikutnya yang merupakan Teuku Umar memiliki beberapa
uleebalang, ulama, dan kepala adat. markas untuk bisa berpindah-pindah
pergerakannya untuk menghindari
• Teuku Umar bersama kepala adat dan
pengikutnya memperkuat di Garot pasukan Van Heutz. Selain itu
dan Aree di Aceh Barat. dengan strategi kontra spionase
dengan menyebar kabar palsu yang
• Salah satu pertempuran yang dahsyat cukup membingungkan Belanda.
terjadi di Pulo Cicem dan Kuto Jika ia sedang berada di Leupeung
Putih yang dipimpin oleh Teungku dikatakan bahwa ia sedang berada
di Gayo dan Teungku Cot Pileng. di Lhong. Setiap kali ada rombongan
Korban di pihak Belanda adalah lima yang berangkat dikatakan bahwa
orang tewas dan sepuluh luka-luka, pasukan sudah berjalan beberapa
sedangkan pada pihak Aceh gugur 78 ratus meter di depan. Mereka lalu
orang. diam-diam menyamar dan kembali
• Pertengahan 1898 Teungku Tapa lagi seorang diri dan bersembunyi
di Idi, Aceh Timur, mengadakan di tempat pertama. Ia juga bisa
perlawanan yang memaksa Van mengukur kekuatan musuh yang
Heutsz langsung memimpin datang dan untuk beberapa lama
pasukannya. Sejumlah 80 orang mereka dapat menghadapinya.
pejuang Aceh gugur. Sebelum pertempuran berakhir,
diusahakan sedemikian rupa sehingga
Belanda tidak sempat memergoki
pejuang yang mengadakan
perlawanan.
TEUKU UMAR SEBAGAI
AGEN GANDA BELANDA
Siasat kerjasama Teuku Umar dengan
Belanda menimbulkan kerugian yang
amat besar bagi Belanda sendiri,
karena akhirnya ia kembali bergabung
dengan pejuang-pejuang aceh.
Kebodohan Belanda ini digambarkan
dalam karikatur Teuku Umar yang
dimuat dalam buku Uilenspiegel’s
Pretenboek voor Groote Menschen’
(1886-1897)