Page 147 - 16Feb18-BG Kristen kelas IX.indd
P. 147
Sir Francis Drake adalah seorang kapten kapal dan penjelajah yang hebat dari
Inggris. Pada tahun 1577–1580 ia melakukan perjalanan keliling dunia. Pada tahun
1588, Ia pernah menjadi orang kedua dalam peperangan antara armada Inggris
dengan Armada Spanyol. Karena jasa-jasanya, Raja Philip II menganugerahinya
uang sebanyak 20.000 dukat atau sekitar US$ 6,5 miliar, atau sekitar Rp 700 triliun
dalam ukuran sekarang.
Dalam doanya ini, Drake meminta kepada Tuhan agar mengusiknya, agar ia tidak
berpuas diri dengan apa yang telah ia capai. Ia meminta kepada Tuhan untuk terus
memiliki keberanian untuk menantang laut dan menaklukkan badai. Kiranya doa
seperti ini pula yang menjiwai orang-orang muda seperti siswa di kelas IX ini.
J. Penjelasan Bahan Alkitab
1. 1 Samuel 16: 1–13
Di Indonesia kita banyak mendengar ungkapan ”hanya sekadar pencitraan”.
Banyak pemimpin yang mencoba menampilkan diri sebagai tokoh yang baik dan
tepat untuk memimpin, namun tindakannya jauh dari apa yang mereka katakan.
Orang menyebut pemimpin seperti itu hanya sekadar menampilkan sosok yang
bagus, ”hanya sekadar pencitraan.” Betapa sering kita terkecoh oleh orang seperti itu.
Karena itu menarik bila kita menemukan di dalam Alkitab kisah bagaimana
Samuel memilih Daud sebagai raja Israel. Berbeda dengan Saul yang tampan,
bertubuh tinggi melebihi rata-rata bangsanya, pahlawan bangsanya (bdk. 1 Sam.
9). Maka Daud bertubuh kecil, wajahnya ”kemerah-merahan, matanya indah dan
parasnya elok” (ayat 12). Daud juga tidak mempunyai pengalaman berperang. Namun
TUHAN berfirman kepada Samuel, ”Janganlah pandang parasnya atau perawakan
yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat
Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.”
Dalam bahasa Inggris ada pepatah yang mengatakan, ”Don’t judge a book by its
cover”, artinya, ”Jangan menilai buku dari sampulnya”. Nilailah buku dari isinya.
Bacalah dulu, baru berikan penilaian. Begitu pula ketika kita menilai seseorang,
kenalilah orang itu terlebih dahulu. Jangan terkecoh oleh penampilannya saja apalagi
kalau itu ”hanya sekadar pencitraan”.
2. Yohanes 1: 35–42
Bagian ini adalah kisah permulaan pekerjaan Yesus. Yesus memanggil murid-
murid-Nya. Yang pertama dipanggil Yesus adalah Andreas. Sungguh menarik bila kita
mencatat bahwa nama Andreas tidaklah begitu menonjol bila dibandingkan dengan
nama Petrus, Yakobus, dan Yohanes. Namun demikian, Andreas memainkan peranan
yang penting. Dialah yang pertama kali datang menemui Petrus dan memberitakan
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
139