Page 15 - kebudayaan
P. 15

akan status sebagai sebuah negeri jajahan. Nama ini diambil untuk
            menggantikan kata Hindia Belanda dengan tujuan untuk mencapai
            kemerdekaan. Kemerdekaan yang dimaksud di sini salah satunya adalah
            juga menunjuk pada persoalan adanya “kesatuan” karena sebelumnya
            apabila menunjuk pada nama Hindia Belanda yang dengan sendirinya
            menyangkut kolonialisme, ujungnya adalah politik devide et impera
            (politik pecah belah) yang memudahkan penjajahan.
                Membahas persoalan bangsa juga akan menyinggung persoalan
            nasionalisme. Menurut Ernest Renan (dalam Subardjo, 1997), nation
            adalah kemauan untuk hidup bersama dalam suatu wilayah tertentu
            meskipun berbeda bahasa rakyatnya, seperti Belgia dan Swiss.  Subardjo
            (1977) juga menambahkan apalagi jika bahasanya satu, seperti bahasa
            Indonesia sehingga apa yang diduga oleh orang asing bahwa Indonesia
            terdiri dari pelbagai suku dengan bahasa yang berbeda-beda tidaklah
            benar. Sejarah yang sedemikian tersebut dapat dimaknai bahwa usaha
            untuk mewujudkan persatuan dan membangun bangsa Indonesia
            bukanlah sesuatu yang dapat dianggap sebagai hal yang mudah.
            Oleh sebab itu, jika ada banyak orang yang mempertanyakan atau
            bahkan mencoba untuk memecah belah bangsa Indonesia dengan
            melupakan proses panjang pembentukan bangsa Indonesia, ini hal
            yang menyedihkan.

                Memang diakui bahwa Indonesia merupakan sebuah negara
            yang plural. Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa, juga dihuni
            oleh bangsa lain, budaya pun juga beragam, ideologi dan pandangan
            hidupnya juga beragam, memiliki bahasa yang beragam, gaya hidup
            yang juga beragam, serta adat istiadat dan sikap hidup yang beragam.
            Indonesia sedemikian kompleksnya sehingga cukup sulit untuk me-     Buku ini tidak diperjualbelikan.
            lukiskan anatominya. Menurut Lestari (2015: 32), Indonesia dapat
            disebut sebagai negara multietnis sekaligus multimental. Negeri ini
            bukan hanya multietnis (Jawa, Batak, Bugis, Aceh, Flores, Bali, dan
            seterusnya), melainkan juga menjadi arena pengaruh multimental (In-
            dia, Cina, Belanda, Portugis, Hinduisme, Buddhisme, Konfusianisme,




           2     Narasi Kebangsaan dalam ...
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20